HARIAN MERAPI - Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo beberapa waktu lalu memberi nilai 5 terhadap upaya penegakan hukum di Indonesia.
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menilai upaya penegakan hukum di Indonesia menurun di era kepimpinan Jokowi sebagai presiden.
Ganjar Pranowo pun memberikan nilai 5 terhadap upaya penegakan hukum di Indonesia.
Baca Juga: Baru Bayar Kredit Dua Bulan, Pasutri Nekat Over Alih Mobil hingga Berbuntut Pidana
"Turun," kata Ganjar di acara Ikatan Alumni (IKA) Universitas Negeri Makassar (UNM) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (18/11/2023).
Menanggapi penialian Ganjar Pranowo tersebut, Pelatih Tim Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN), Ahmad Ali balik mempertanyakan.
"Kalau begitu yang bermasalah Menkopolhukam Mahfud MD yang membawahi hukum. Apa yang dia kerjakan selama ini?" kata Ali dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (1/12/2023) seperti dikutip dari Antara.
Menurut Ali, poin 5 merupakan nilai yang buruk. Sehingga, lanjutnya, terhadap upaya penegakan hukum di era pemerintahan Presiden Jokowi itu secara tidak langsung mengkritik Mahfud MD yang juga merupakan cawapres pendamping Ganjar di Pilpres 2024.
Baca Juga: Kasus Aiman Witjaksono yang singgung netralitas Polri, begini saran IPW kepada Polda Metro Jaya
Bahkan, lanjut Ali, kritikan Ganjar itu menjadi lucu karena Ganjar dan PDI Perjuangan, selaku partai penguasa di pemerintahan Jokowi, memilih Mahfud MD yang merupakan "komandan" bidang politik, hukum, dan keamanan di Indonesia.
"(Ganjar) Mengkritik wakilnya dong. Enggak bisa berbuat apa-apa, kok dijadikan wakil," kata Ali.
Wakil ketua umum Partai NasDem itu juga mempertanyakan alasan Ganjar memberi nilai 5 terhadap upaya penegakan hukum di Indonesia.
Baca Juga: Oknum Massa Buruh Keroyok Sopir Truk Berujung Laporan Polisi
Ali berpendapat bahwa tidak ada satu pun peristiwa hukum yang merugikan pasangan Ganjar-Mahfud sejauh ini.