Inilah tes untuk deteksi tifus, boleh makan selain bubur ?

photo author
- Kamis, 10 November 2022 | 11:00 WIB
Prof Zubairi Djoerban (akun twitter @ProfesorZubairi)
Prof Zubairi Djoerban (akun twitter @ProfesorZubairi)

 

HARIAN MERAPI – Ahli kesehatan Prof Zubairi Djoerban menyampaikan tentang penyakit tifus yang telah menjadi endemis di Indonesia

Zubairi Djoerban menjelaskan masalah tersebut lewat akun twitter pribadinya yang dikutip harianmerapi.com Kamis (10/11/2022).

Bila hasil tes Widal positif, apakah belum tentu positif tifus ?

Baca Juga: Tim UMY beri pelatihan dan peningkatan kapasitas Pokdarwis Banyuaji di Banyurejo Tempel

“Indonesia ini endemis tifus. Oleh sebab itu, hampir semua orang kemungkinan pernah kemasukan virus ini sehingga tubuhnya sudah membentuk antibodi terhadap S. Typhi,” tulis Zubairi Djoerban.

Maka, lanjut Zubairi Djoerban, hasil positif dengan titer kurang dari 1/80 pada tes Widal bisanya belum dianggap sebagai adanya infeksi S.typhi yang baru.

“Lain halnya jika tes dilakukan pada orang yang berasal dari negara yang jarang terdapat kasus tifus,” tambahnya.

Baca Juga: Selain tapak dara, beberapa bahan alami lain juga dapat menjadi penggempur hipertensi

Bagaimana dengan sampel darah ?

“Pengambilan sampel darah satu kali juga belum bisa memastikan adanya infeksi baru walaupun titernya tinggi,” tambah Zubairi Djoerban.

“Jadi harus dilakukan tes ulang 10-14 hari sesudah tes pertama untuk mengetahui adanya kenaikan titer,” terangnya lagi.

Baca Juga: Bagaimana Kerajaan Wakanda dan Black Panther?

Boleh makan selain bubur ?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X