“Mayoritas furnitur meja-kursi di tempat kami masih mentahan atau belum dipoles dengan bahan-bahan tertentu, namun ada pula yang sudah difinishing,” papar Mujiman.
Menurutnya, furnitur antik alami tersebut terbuat dari pokok batang maupun akar/bonggol aneka jenis pohon seperti jati, munggur, sono Jawa, sono keling dan kelengkeng.
Sebagian pohon tersebut diperkirakan umurnya ada yang 100 hingga 200 tahun, antara lain diperoleh dari kawasan Kulonprogo dan Sleman. Sehingga ketika dijadikan furnitur akan memiliki tampilan serat, pola warna maupun bentuk yang khas, antik dan unik.
Baca Juga: Johanis Tanak dilantik sebagai Wakil Ketua KPK hari ini
“Bahkan, tak perlu diragukan lagi tingkat keawetan furnitur seperti ini. Bisa juga bagian atas meja dikombinasi dengan kaca tebal warna bening maupun hitam,” urainya.
Adapun jenis makanan yang tersedia di warmindo setempat, antara lain yang berbahan mie instan, omelet, dan nasi goreng. Ada pula paket nasi, seperti nasi ayam geprek, telur, sarden dan orak arik.
Topping untuk makanan, misalnya ada telur, sosis, bakso dan otak-otak. Lalu jenis minumannya cukup beragam, misalnya kopi, teh, jeruk, susu kental manis serta aneka minuman kekinian.*
