lifestyle

Hari Ulos Nasional 2022, Tobatenun persembahkan Parompuan dan Ulos dengan koleksi Kayu dan Kosmos

Jumat, 21 Oktober 2022 | 08:25 WIB
Tobatenun mempersembahkan peragaan busana Parompuan dan Ulos dengan koleksi couture pertama Kayu dan Kosmos untuk Hari Ulos Nasional 2022. (Dok Tobatenun)

HARIAN MERAPI – Tobatenun kembali merayakan Hari Ulos Nasional yang diperingati setiap tanggal 17 Oktober, dengan mempersembahkan peragaan busana Parompuan dan Ulos.

Tobatenun juga memperkenalkan koleksi couture pertamanya yang bertajuk 'Kayu & Kosmos'.

Peragaan busana Parompuan dan Ulos digelar pada 19 Oktober 2022 di La Moda, Plaza Indonesia yang didukung oleh Bank Mandiri dan Plaza Indonesia, serta berkolaborasi dengan Wardah, Tulola dan Christin Wu.

Baca Juga: Hari Ulos Nasional 17 Oktober, Pentingnya Kelestarian Penenun Ulos Tradisional

Kerri Na Basaria, Founder & CEO PT Toba Tenun Sejahtra, menyampaikan, sejak pertama kali didirikan pada tahun 2018, Tobatenun berupaya membangun dan memperkuat ekosistem Ulos dengan memberdayakan para pelaku usaha melalui berbagai program edukasi, pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kesejahteraan, serta mendorong kemandirian ekonomi.

Hingga saat ini, Tobatenun telah memiliki 200 mitra, yang terdiri dari 174 Penenun, 10 Penjahit, 3 Pangikat, 5 Panirat, 3 Natural Dye Specialist dan 5 Mitra SME.

"Dalam rangka merayakan Hari Ulos Nasional, tahun ini kami mempersembahkan Parompuan dan Ulos untuk memperkenalkan koleksi couture pertama kami yang bertajuk “Kayu & Kosmos”. Acara ini merupakan wujud komitmen kami dalam merevitalisasi dan melestarikan kain ulos, serta mengapresiasi para Partonun Ulos yang terus menjaga warisan budaya serta menghasilkan kain Ulos yang luar biasa,” ujarnya.

Baca Juga: Pakai Kain Tenun Sotis, Luna Maya Kenalkan Karya Pengrajin Tenun Timor

Kayu & Kosmos merupakan koleksi couture pertama Tobatenun yang terdiri dari 17 koleksi couture, seperti women’s wear (dress, outer, vest, cape, bralette, pants, corset), men’s wear (shirt, trouser, blazer, t-shirt, overalls, jacket) dan aksesori (bucket hat, drawstring bag).

Koleksi ini terinspirasi dari dewa-dewa Batak kuno yang biasa terukir di ruma bolon sebagai doa-doa perlindungan dan merepresentasikan tradisi kosmologis yang kaya pada tradisi Toba sebelum kolonisasi Eropa dan agama luar.

Warna biru (balau) dari Ulos Bintang Maratur dan merah (rara) dari Ulos Ragi Hotang merupakan representasi Air dan Api, dua kebutuhan dalam perkembangan manusia. Seluruh koleksi “Kayu & Kosmos” tentunya menggunakan pewarnaan alam, seperti Indigo (biru), tingi (merah-kecoklatan) dan jior (coklat tua).

Baca Juga: Batik Banyu Sabrang Kulon Progo Unggulkan Ciri Khas Goresan Kuas, Dipasarkan ke Dubai Hingga Amerika

Koleksi runway dipadankan dengan bemberg, linen dan katun. Selain itu, manik-manik dan sulaman yang rumit dibuat dalam berbagai rupa makhluk spiritual yang menawarkan keamanan serta kenyamanan bagi penggunanya.

Melalui koleksi ini, Tobatenun ingin mengangkat seni pahatan pada tradisi Batak Toba yang sering kali terabaikan atau terlupakan. Seni ukir atau pahatan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari masyarakat Toba. Dengan mengangkat seni ini, harapannya dapat menjadi langkah untuk menghidupkannya kembali.

Halaman:

Tags

Terkini