hobi

20 Betina dan 5 Jantan Puyuh dalam Satu Kandang, Telur-telurnya Layak Ditetaskan

Kamis, 23 Juni 2022 | 09:00 WIB
Kompleks kandang untuk memelihara burung puyuh milik Agung. (Foto: Sulistyanto)


SLEMAN, harianmerapi.com – Pemanfaatan telur puyuh cukup beragam antara lain dimasak semur, dijadikan isi tahu bakso, diisikan pada bulatan bakso maupun cukup direbus.

Mengingat kebutuhan telur puyuh di masyarakat masih tinggi, peternak burung puyuh berusaha melestarikan usahanya. Ketika puyuh sudah kurang produktif, lalu diapkir dan memelihara lagi yang produktif menghasilkan telur.

Hal tersebut dijalani pula oleh pemilik usaha peternakan puyuh di kawasan Ngemplak Sleman, Agung Surjo Suseno. Dalam menjalankan usahanya, ia bermitra dengan Peksi Gunaraharja Jogja.

Baca Juga: Rumput Tetangga Lebih Hijau, Awas Zina dengan Istri Tetangga Lebih Buruk Dibanding dengan 10 Wanita Lain

“Hanya saja telur-telur puyuh di tempat saya tidak saya jual di pasaran untuk dijadikan aneka olahan telur, tapi sudah dibeli pihak mitra untuk ditetaskan atau dijadikan bibit puyuh,” ungkapnya, baru-baru ini.

Pihak mitra, sebut Agung, rutin pula ke komplek kandang puyuhnya, misalnya untuk cek kesehatan burung-burung puyuh serta lingkungan kandang. Adapun salah satu syarat penting, agar telur-telur puyuh layak ditetaskan, yakni dalam satu kotak kandang terdiri dari 20 betina dan 5 jantan puyuh.

Dengan perbandingan jumlah puyuh antara jantan dan betina tersebut diharapkan kualitas telur untuk ditetaskan tak diragukan. Artinya pula punya daya tetas tinggi serta bisa menghasilkan bibit puyuh berkualitas bagus.

Baca Juga: Atasi Gangguan Keamanan, Lapas Tembilahan Inhil Punya Stratregi Unik, Begini Caranya

“Saya biasa membeli bibit puyuh yang sudah mendekati masa produktif. Jika membeli dari umur nol hari, selain terasa lama untuk menunggu mulai bertelur juga butuh perhatian ekstra agar terhindar dari penyakit,” terangnya.

Puyuh mulai bertelur, sebut Agung, kisaran 40 hari. Waktu membeli bibit, semua sudah divaksin oleh Peksi Gunaraharja secara modern sebelum bibit puyuh dikirim ke kandangnya.

Adapun masa paling produktif bertelur, yakni puyuh dengan umur kisaran enam bulan sampai satu tahun. Produksi telurnya bisa 90 sampai 95 persen dari jumlah yang dipelihara.

Baca Juga: Menang Telak atas Persija, Pelatih Rans Tetap Lakukan Evaluasi Pemain, Ini Sebabnya

Lalu pada umur satu tahun lebih sudah menurun produktivitas bertelur, karena produksi telur kurang dari 65 persen. Tak lama setelah itu, misalnya umur kisaran 1,5 tahun, puyuh-puyuh sudah bisa diapkir.

Ditambahkan, dengan pemeliharaan yang baik serta diberi pakan berkualitas bagus dapat menjadikan puncak produksi bertelur lebih tinggi/ umur produksi lebih lama serta banyak menghasilkan telur dengan ukuran standar.

Sementara itu drh Lukman Jaya dari Peksi Gunaraharja Jogja mengungkapkan, puyuh indukan yang telur-telurnya akan ditetaskan atau dijadikan bibit, antara lain harus memiliki kriteria sehat.

Halaman:

Tags

Terkini

800 Kicau Mania Ramaikan Festival Kajari Sleman Cup 2025

Minggu, 30 November 2025 | 21:30 WIB