lifestyle

Siapkan Diet Sehat Tahun 2022, Begini Cara Meningkatkan Imun Tubuh

Senin, 27 Desember 2021 | 10:25 WIB
Ilustrasi makanan yang sehat dan bergizi (ANTARA/freepik.com)

Hal serupa juga disampaikan oleh ahli gizi dari Rumah Sakit Siloam Dr. dr. Inge Permadhi, MS, SpGK. Menurutnya, masyarakat kini sudah tidak terfokus untuk melakukan tren-tren diet untuk menurunkan berat badan. Menurutnya di tahun 2022 mendatang, masyarakat justru akan fokus untuk melakukan diet secara benar dan sehat.

Baca Juga: Girls on Top Rilis Siapkan Debut Lagu 1 Januari 2022

"Sebenarnya nggak ada tren kalau menurut saya ya. Jadi maksudnya memang nanti akan timbul macam-macam baik yang ada di luar negeri atau yang ada di Indonesia, tapi tidak terfokus pada tren," kata Inge.

"Pasien saya rasanya nggak ada yang ikut-ikut tren ya. Jadi mereka diet-diet aja dan kalau gagal baru nanya ke saya untuk dibantu. Sehingga menurut saya nanti di 2022 fokusnya semua orang akan melakukan diet secara sehat dan benar ya dengan bimbingan dokter," sambungnya.

Diet untuk perkuat imunitas tubuh

Di sisi lain, dikutip dari Glanbia Nutritionals, diet immune supporting atau diet yang berfokus untuk memperkuat imunitas tubuh memang akan menjadi salah satu tren di tahun 2022 mendatang.

Baca Juga: Milad 17 LZI, Bupati Sleman Berharap Optimalisasi Pengelolaan Zakat untuk Pengentasan Kemiskinan

Selain itu, diet plant based juga memang akan banyak diterapkan oleh sebagian besar masyarakat di tahun 2022 diikuti dengan berbagai macam diet lain seperti diet keto, volumetrics dan mind diet.

Meskipun diet plant based dan diet immune supporting akan menjadi salah satu tren di tahun 2022 mendatang, Inge menyarankan bahwa masyarakat juga harus memperhatikan tentang cara memasak dari makanan tersebut.

Misalnya dengan memperhatikan jumlah kalori, serta tidak menggunakan terlalu banyak minyak saat memasak makanan. Sebab jika tidak memperhatikan hal tersebut, maka kemungkinan untuk berat badan akan meningkat pun juga bisa terjadi.

Baca Juga: Pria 180 Kilogram Dievakuasi Damkar Saat Jatuh di Kelapa Gading Jakut

"Sebenarnya ada sayur-sayuran yang tidak berkalori banyak, ada juga sayur yang berkalori. Tapi maksudnya kalau memungkinkan bagaimana kalau mengonsumsi sayurnya berwarna-warni gitu," kata Inge menjelaskan.

"Dengan demikian dia bisa yang jumlahnya memang berkalori, dicampur dengan yang tidak berkalori sehingga jumlahnya bisa cukup banyak, tetapi dengan itu pengolahannya juga jangan pakai yang digoreng atau dicacah dengan banyak minyak," lanjutnya.

Terakhir, Fitri juga menyarankan masyarakat untuk memperhatikan beberapa hal sebelum memulai untuk menerapkan diet. Misalnya saja seperti jenis kelamin, usia, dan kondisi fisik.

Baca Juga: Masyarakat Kulon Progo Pilih Hidup Sederhana dan Dilabeli Miskin

Halaman:

Tags

Terkini