teknologi

Artificial Intelligence Dipakai Anak SMA Jogja, Hasilnya Diakui Global

Jumat, 10 Desember 2021 | 19:00 WIB
Salah satu karya Urgent Vehicle Sensor yang dikreasikan pada ajang Jogja Artificial Intelligence Summit, Jumat (10/12/2021). (Wulan Yanuarwati )

JOGJA, harianmerapi.com - Yayasan Sagasitas Indonesia (Sagasitas) melalui program Intel Prakarsa Muda berhasil mengenalkan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan kepada siswa SMA/SMK se-derajat di DIY.

Setidaknya ada 21 purwarupa lahir berkat bimbingan Sagasitas yang kemudian dipamerkan pada ajang Jogja AI Summit, Jumat (10/12/2021) di Hotel Tara Jogja.

Bahkan beberapa solusi AI berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia sebagai Global Winner pada ajang AI internasional, Intel AI Global Impact Festival 2021 dengan judul karya Mental Illnes Early Detection System Referring to Tweets Based on NLP-based AI.

Baca Juga: Kontes Mobil Hemat Energi 2021, Tim SEMAR UGM Sabet Dua Gelar Juara

Country Director SL2 Indonesia, Antony Simon mengatakan Intel Prakarsa Muda merupakan bentuk dukungan dan inisiatif dari Intel yang dilaksanakan oleh Sustainable Living Lab (SL2) Indonesia untuk memperkenalkan AI kepada generasi muda usia 14 - 19 tahun dari pelbagai latar belakang ilmu pengetahuan.

“Sagasitas berhasil memberikan contoh kepada masyarakat dunia tentang bagaimana gerakan pendidikan digital dapat dilaksanakan dari akar rumput, sehingga AI dapat menjadi teknologi yang datang dari masyarakat, untuk masyarakat dan oleh masyarakat," ujarnya.

Peserta Intel Prakarsa Muda didorong untuk dapat sensitif terhadap masalah yang terjadi di lingkungan sekitar dengan tujuan membangun karakter inovator muda yang mengedepankan kearifan lokal.

Baca Juga: Mahasiswa UGM Teliti Potensi Alga Cokelat sebagai Antivirus dan Hambat Proses Replikasi Virus

Intel Prakarsa Muda yang diselenggarakan di DIY menjadi program percontohan global dalam memperkenalkan pendidikan AI kepada masyarakat khususnya generasi muda dan akan terus disempurnakan bersama dengan para pemangku kepentingan di DIY.

Salah satu karya yang menarik ialah Urgent Vehicle Sensor yang dibuat oleh Nur Aziz dari SMKN 2 Depok, Devan Cahya dari SMAN 2, Nastiti Dyah dari SMKN 3 dan Harun dari SMAN 1.

Urgent Vehicle Sensor digunakan sebagai alat sensor yang dapat memberikan informasi dan pemberitahuan apabila ada kendaraan penting yang hendak melintas seperti ambulans dan mobil pemadam kebakaran.

"Penerapannya dipasang kamera di persimpangan atau tempat berpotensi macet. Saat ada ambulans atau mobil damkar maka akan ada pemberitahuan melalui speaker dan sirine di titik macet. Jadi bisa dapat jalan untuk lewat," jelas Nur Aziz.

"Ini masih prototype tapi sangat mungkin kita tempatkan di lokasi yang diinginkan," imbuhnya. *

 

Tags

Terkini