harianmerapi.com - Penyakit scabies pada kelinci persentase kemunculannya sangat besar. Apalagi pada kandang yang lembab dan kotor. Persentase semakin besar bila kelinci bercampur dengan kelici yang sudah terkena scabies.
Scabies merupakan penyakit kulit menular yang disebabkan oleh tungau sarcoptes scabies. Penyakit ini bersifat zoonosis yang artinya bisa menular ke manusia.
Pada peternak kelinci untuk berhati-hati bila menjumpai ternaknya scabies. Bila tidak hati-hati dan menjaga kebersihan bisa tertular, yang kemudian menularkannya pada manusia lain.
Baca Juga: Tundukkan Hellas Verona 3-2, AC Milan Puncaki Klasemen Liga Italia
Drh. Esti Dwi Utami menjelaskan scabies merupakan gangguan di permukaan kulit akibat infestasi parasit eksternal atau kutu tungau sarcoptes scabei. Penyakit ini sering juga disebut kudisan karena menyebabkan kerusakan pada permukaan kulit. Bagian tubuh yang sering diserang antara lain muka, telinga, pangkal ekor, dan leher.
Tanda – tanda klinis kelinci yang terjangkit scabies adalah kerak – kerak pada permukaan kulit, kelinci merasa gatal dan selalu menggesekan bagian kulit yang terserang kudis.
Selain itu kerontokan bulu, kulit menjadi tebal dan kaku. Bagian muka dan mulut yang berwarna kemerahan atau mengering bila terjadi kasus berat.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini 17 Oktober 2021: Hore, Gemini akan Banyak Temui Suasana Romantis
Pada kelinci bagian yang paling sering terjangkit adalah kuku, telinga dan mulut. Pada bagian-bagian tersebut nampak seperti koreng.
Langkah tepat untuk menjaga agar kelinci tidak terjangkit scabies adalah dengan melakukan sanitasi kandang dan lingkungan serta menjaga kandang kelinci agar tidak lembab apalagi kotor.
Penanganan scabies paling efektif pada kasus yang berat adalah dengan penyuntikan obat anti scabies. Langkah lain adalah mencukur bulu sekitar daerah terserang, mandikan ternak dengan sabun sampai bersih, kemudian jemur sampai kering.
Baca Juga: Final Piala Thomas, Indonesia Hadapi China yang Mengalahkan Jepang
Setelah kering dapat diobati dengan ramuan oleh. Ramuan itu bisa dibuat sendiri. Yang paling sering digunakan adalah berbahan belerang.
1. Belerang dihaluskan dicampurkan kunyit dan minyak kelapa, kemudian dipanaskan dan digosokkan pada kulit yang sakit.
2. Belerang dihaluskan dan dicampur dengan oli bekas dan digosok pada bagian kulit yang sakit.
3.Campuran oli 1 cangkir, 1 sendok makan cuka, 1 sendok belerang yang sudah dihaluskan, dan 4 siung bawang merah yang sudah digerus. Campuran dioleskan pada kulit yang sakit 1 kali sehari.
Baca Juga: Kasus Korupsi Bupati Muba. KPK Tahan Empat Tersangka
4. Kamper/kapur barus digerus, dicampur minyak kelapa dan dioleskan pada bagian kulit yang sakit.
5. Daun gamal ditumbuk dicampuri minyak sawit.
6. Perasan air tembakau untuk dioleskan pada luka. *