Baca Juga: Mengenal Ray Isa Cipta, jagoan Muathay dari UKSW Salatiga
Penelitian The New York Times, Customer Insight Group, dan Latitude Research pada 2020 menemukan bahwa secara psikologis ada lima faktor yang membuat warganet membagikan konten di media sosial.
Pertama, konten yang dirasa bernilai, mencerahkan, dan menghibur. Kedua, konten yang mempertegas dan mengaktualisasikan diri sendiri. Ketiga, konten yang bisa terhubung dengan suatu kelompok.
Keempat, konten yang bisa memperoleh pengakuan dari orang lain. Dan kelima, konten yang bisa mendukung sesuatu yang sedang diperjuangkan banyak orang atau merek yang mereka sukai.
Apa pun motivasi yang mendasari warganet dalam membuat konten untuk disebarluaskan, faktor keamanan dan keselamatan semestinya menjadi hal terpenting yang dipikirkan sebelum beraksi.
Baca Juga: Mengenal tradisi brandu, yang diduga menjadi penyebab penularan antraks ke manusia di Gunung Kidul
Seharga nyawa
Mungkin sulit diterima bila untuk membuat konten saja seseorang rela bertaruh nyawa. Namun nyatanya demikian adanya, korban telah berjatuhan di berbagai daerah, mereka mati sia-sia saat beraksi demi sebuah konten medsos. Contoh berikut hanyalah beberapa di antaranya.
Maraknya aksi pengadangan truk di jalan raya oleh para remaja telah menelan banyak korban. Setidaknya kecelakaan saat ngonten itu terjadi di Bogor, Bekasi, dan Tangerang.
Dua orang remaja melakukan aksi berbahaya di Jalan Raya Exit Tol Gunung Putri, Bogor, Sabtu 14 Januari 2023. Nahas, salah seorang remaja tersebut tewas di tempat karena sopir truk kesulitan untuk mengerem kendaraan besarnya.
Remaja FA (13) tewas tertabrak truk saat sedang membuat konten aksi pengadangan di Cikarang Utara, Bekasi, pada Juli 2021. FA dan teman-temannya sering membuat konten serupa, dan saat celaka itu adalah yang kedelapan kalinya.
Seorang remaja berusia 18 tahun, A, tewas mengenaskan karena tertabrak truk besar Mitsubishi Fuso saat dia mengadangnya. Jasad korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di salah satu warung es di Jalan Pertigaan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Sabtu 17 Juni 2023.
Baca Juga: Beri sinyal dukung Prabowo, PDI Perjuangan segera panggil Effendi Simbolon, ini pernyataannya
Ada pula wanita yang berniat membuat konten pura-pura gantung diri, tapi malah benar-benar terjadi. Wanita berinisial W (20) nahas tewas tergantung di seutas tali di rumah kontrakan di Desa Cibeber, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu 1 Maret 2023, pukul 21.30 WIB.
Dan yang paling baru, seorang pria asal Garut, Deni (53), sekujur tubuhnya gosong dan mengalami luka bakar usai tersengat arus listrik di sebuah tower saluran udara tegangan tinggi (sutet) di kawasan perkebunan PTPN VIII Papandayan di Kecamatan Pamulihan, Selasa 4 Juli kemarin. Korban memanjat tower sutet itu demi ngonten dan berswafoto.