lifestyle

Waspadai benjolan di leher, tak selalu gejala flu biasa, bisa jadi karena ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 12:30 WIB
Ilustrasi - penyakit dan wabah flu. ( ANTARA/Shutterstock)

Zat karsinogenik merupakan senyawa pemicu kanker yang dapat masuk ke tubuh melalui berbagai sumber. Paparan bahan kimia menjadi salah satu faktor risiko yang perlu diwaspadai. Selain itu, konsumsi makanan olahan yang mengandung bahan pengawet juga turut berkontribusi, termasuk produk seperti ikan asin yang menggunakan pengawet dalam proses pengolahannya.

Dokter Ryan juga menyebut konsumsi daging merah dalam jumlah berlebihan turut masuk dalam kategori yang perlu diwaspadai. Meski lebih sering dikaitkan dengan kanker usus, kebiasaan mengonsumsi daging merah dalam jumlah banyak menjadi salah satu faktor risiko yang perlu dihindari.

Baca Juga: Meski 2 Tahun Cerai, Shandy Aulia dan David Herbowo Tetap Jaga Quality Time dengan Putri Tunggalnya

Apalagi bila individu mempunyai kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol, tubuh akan rentan terpapar senyawa pemicu kanker, sebab kandungan radikal bebas yang terdapat pada rokok dan alkohol dapat memicu kerusakan sel yang berujung pada keganasan.

“yang menjadi perhatian utama sebenarnya adalah kandungan bahan pengawet yang jika dikonsumsi terus menerus bisa meningkatkan risiko,” ujar dr. Ryan.

 

Usia muda bukan jaminan terbebas dari limfoma

Jika dilihat dari kelompok usia, limfoma tetap dapat terjadi di berbagai rentang usia. Karena itu, usia tidak bisa dijadikan satu-satunya patokan untuk menilai risiko seseorang. Bahkan, usia muda sekalipun bukan jaminan terbebas dari limfoma.

Justru, limfoma jenis Hodgkin lebih banyak ditemukan pada usia muda, termasuk remaja dan dewasa awal. Selama berpraktik, dr. Ryan menyebut dirinya pernah menjumpai penderita kasus limfoma Hodgkin yang berusia 18 hingga 20-an tahun. Sebaliknya, limfoma Non-Hodgkin lebih sering muncul pada kelompok usia lanjut.

Selain benjolan, gejala limfoma baik Hodgkin maupun Non-Hodgkin dapat disertai keluhan lain seperti mudah lelah, demam yang berulang meski tidak sedang mengalami flu atau batuk, keringat malam berlebihan, serta penurunan berat badan yang tidak wajar.

Karena itu, menurut dokter Ryan, masyarakat disarankan untuk mulai curiga dan segera memeriksakan diri apabila menemukan benjolan yang tidak nyeri, tidak hilang dalam waktu lama, dan cenderung membesar. Apalagi bila disertai keluhan seperti berat badan turun dan cepat lelah, hingga berkeringat berlebih saat malam hari.

Baca Juga: Mendikdasmen Abdul Mu'ti ungkap jumlah siswa penerima PIP di Sleman lebih 72.000 orang, anggarannya segini

Waspada dalam rutinitas sehari-hari

1. Saat mandi, rabalah area leher dan ketiak, atau area lipatan lainnya. Bila terasa ada seperti benjolan maka individu disarankan untuk dapat menekannya perlahan. Jika tidak terasa sakit, maka individu dapat memeriksakan ke layanan medis.

2. Saat berpakaian, individu hendaknya memperhatikan ada tidaknya benjolan baru. Limfoma seringkali ditandai dengan benjolan yang tumbuh lebih dari satu dan ukurannya cenderung membesar.

Halaman:

Tags

Terkini