lifestyle

Bagi penyandang diabetes, waspada terhadap perlemakan hati, karena bisa picu ini

Jumat, 17 Oktober 2025 | 11:00 WIB
Ilustrasi Kanker Hati ((NatiAntara/National Foundation for Cancer Research /NFCR)



HARIAN MERAPI- Bagi penderita diabetes disarankan untuk berhati-hati, karena rawan terkena berbagai macam penyakit, termasuk kanker.


Menurut dokter, diabetes bisa menjadi penyebab perlemakan hati yang memicu kanker hati.


Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Rino Alvani Gani Sp.PD K-GEH mengatakan gaya hidup tidak sehat yang menyebabkan obesitas dan diabetes menjadi penyebab perlemakan hati (fatty liver) yang memicu kanker pada hati.

Baca Juga: KPK Serahkan Aset Rampasan Rp11 Miliar ke Pemda DIY Berupa Tanah, Bangunan hingga Jet Ski

“Jadi gaya hidup itu menimbulkan fatty liver, dan fatty liver bisa menyebabkan kanker hati, sekarang kita menjalankan pandemi obesitas, kegemukan, gaya hidup sangat memengaruhi,” kata Rino dalam diskusi di Jakarta, Kamis.

Rino mengatakan perlemakan hati kini menjadi penyebab kanker hati nomor dua di Indonesia setelah hepatitis B dan C, dan penyebab utama terjadinya kanker hati dalam skala dunia.

Hal ini karena semakin banyak masyarakat yang mengonsumsi makanan berlemak, goreng-gorengan, makanan terlalu manis dan kurangnya aktivitas atau olahraga rutin, selain juga mengonsumsi minuman alkohol.

Rino mengatakan kebiasaan banyak mengonsumsi minuman boba, pemanis dengan susu kental manis juga menyebabkan diabetes yang memengaruhi risiko kanker hati, meskipun sudah ditangani dengan pengobatan diabetes.Baca Juga: Ramalan zodiak cinta dan karir Scorpio besok Sabtu 18 Oktober 2025, wujudkan keinginan Anda untuk tampil beda

Rino mengatakan, kanker hati yang sudah memasuki stadium lanjut memiliki gejala antara lain berat badan turun, perut membesar, badan lemas hingga tidak bisa beraktifitas, kulit menguning karena bilirubin tinggi dan nyeri pada perut yang sering disangka penyakit maag.

 

Sayangnya gejala ini tidak dirasakan sejak awal dan tidak diketahui pasien jika tidak melakukan pemeriksaan kesehatan, sehingga seringkali telat penanganannya dan sudah memasuki kanker hati stadium lanjut, dan terapi kuratif tidak bisa diberikan.

 

“Jadi, gejalanya sakit tuh kalau udah besar atau sudah lanjut. Jadi, gejala awal itu enggak ada pada kebanyakan kanker. Bahkan, banyak juga pasien sebenarnya dia udah tahu kalau dia sakit liver, kemudian berobat, dia enggak merasa sakit apa-apa, enggak kontrol lagi, jadi nggak heran banyak kanker hati datang ke rumah sakit dalam kondisi sudah lanjut,” kata Rino.

Baca Juga: 'Sosok Pemuda Ideal dalam Perspektif Al-Qur’an' dikupas Khamim Zarasih dalam Muhasabah Subuh di Masjid A-Munawwaroh Kricak Kidul Tegalrejo Yogyakarta

Untuk mencegah peningkatan risiko kanker hati bagi penderita diabetes, Rino menyarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui kondisi fibrosis atau tingkat kerusakan hati dengan fibro scan.

Halaman:

Tags

Terkini