Orang tua cenderung membuka kesempatan berpartisipasi, mengajak berdiskusi dengan menggunakan argumen yang logis, mendukung disiplin diri, melakukan dialog pada pengambilan keputusan yang dibuat secara tepat berdasar umur dan kompetensi anak serta memberikan kehangatan.
Pilihan pada pola asuh yang kempat yakni demokratis akan mendorong kebebasan dengan
batasan yang pantas. Dengan pola asuh ini remaja lebih mungkin berkembang secara positif,
memiliki harga diri tinggi, percaya diri secara sosial, memiliki sifat ingin tahu, yakin akan dirinya dan percaya diri serta memiliki rasa hormat yang tinggi pada orang tua.
Pola asuh demokratis membuat remaja cenderung memiliki kemampuan yang besar atas dirinya dan tidak mudah terkena perasaan cemas dan depresi. Remaja juga akan tumbuh menjadi pribadi yang dapat memberikan apresiasi atas keberhasilan dan kesuksesan orang lain.
Kelima, pola asuh autoritatif: Orang tua yang menggunakan pola asuh autoritatif cenderung
memberikan bimbingan dan pengawasan yang seimbang dengan kesempatan bagi anak-anak mereka untuk membuat keputusan sendiri.
Pola asuh autoritatif adalah gaya pengasuhan yang seimbang antara kontrol dan kebebasan, di mana orang tua memberikan bimbingan dan pengawasan yang jelas, namun juga memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk membuat keputusan sendiri dan mengembangkan
kemandirian.
Kelebihan pola asuh autoritatif: (1) Meningkatkan kemandirian: anak-anak yang dibesarkan
dengan pola asuh autoritatif cenderung lebih mandiri dan percaya diri, (2) Meningkatkan kemampuan problem-solving: anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh autoritatif cenderung lebih mampu memecahkan masalah dan membuat keputusan yang tepat, dan
(3) Meningkatkan hubungan orang tua-anak: pola asuh autoritatif dapat memperkuat hubungan antara orang tua dan anak-anak, karena anak-anak merasa didengar dan dihargai. Dengan demikian, pola asuh autoritatif dapat membantu anak-anak tumbuh dan berkembang menjadi individu yang seimbang, mandiri, dan percaya diri.
Melihat bentuk pola asuh di atas, menggambarkan bahwa menerapkan pola asuh bukanlah
pekerjaan yang mudah karena akan membawa akibat atau konsekuensi pada perkembangan anak, baik untuk saat sekarang ini maupun untuk masa-masa yang akan datang.
Setiap pola asuh memiliki kelebihan dan kekurangan, dan yang paling efektif seringkali adalah pola asuh yang seimbang dan adaptif terhadap kebutuhan anak-anak. Menerima remaja apa adanya merupakan salah satu rahasia keberhasilan kepengasuhan orang tua. Jadilah orang tua yang mencintai anak-anak dan remaja tanpa bersyarat.*
Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen Psikologi Pendidikan FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Forum Komunikasi Pengurus Dewan Pendidikan Kabupaten-Kota Se-DIY,
Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) DIY