pariwisata

72 Km dari Kota Denpasar, Desa Wisata Medewi Tawarkan Aktivitas Surfing yang Menantang Nyali

Senin, 14 Juli 2025 | 21:50 WIB
Aktivitas surfing di pantai kawasan desa wisata Medewi, Bali. (Dok. Jadesta Kemenparekraf RI)

HARIAN MERAPI - Di balik gemuruh ombak dan semilir angin pesisir barat Bali, tersembunyi sebuah surga kecil bagi para pecinta surfing, yakni pantai indah dengan ombak yang menantang nyali di kawasan Desa Wisata Medewi.

Terletak sekitar 72 kilometer dari Kota Denpasar dan hanya berjarak 24 kilometer dari pusat Kota Negara, desa ini menyuguhkan salah satu spot surfing terbaik di Bali yang belum tersentuh keramaian seperti Kuta atau Canggu.

Desa Medewi yang berada di Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, menyimpan keindahan alam yang memikat.

Baca Juga: Soal Dugaan Perundungan terhadap SA, Ahmad Dhani Ungkap Alasan Laporkan Lita Gading

Lokasinya sangat strategis, hanya 150 meter dari jalur utama Denpasar-Gilimanuk, menjadikannya mudah dijangkau oleh wisatawan domestik maupun mancanegara yang ingin menjajal ombak dengan karakter khas, yakni panjang dan konsisten, ideal untuk longboard surfing.

Lebih dari sekadar destinasi surfing, desa ini juga menyuguhkan pemandangan matahari terbenam yang dramatis. Pantai Medewi menjadi tempat favorit para pelancong untuk menikmati sore yang romantis, ditemani cahaya jingga yang membias di permukaan laut.

Sejarah Desa Medewi pun tak kalah menarik. Berawal dari pemukiman yang terbentuk sekitar tahun 1912, Medewi resmi menjadi desa mandiri pada 1928 setelah memisahkan diri dari Desa Pulukan.

Baca Juga: Namanya Dicatut Penipu, Bupati Gunungkidul Muntap, 1 Tersangka Diringkus

Seiring waktu, wajah desa ini berkembang, namun tetap mempertahankan akar budayanya yang harmonis.

Salah satu daya tarik lain dari Medewi adalah filosofi "Nyegara Gunung", yakni tentang wilayahnya yang membentang dari pegunungan hingga pesisir.

Lanskap yang lengkap ini memungkinkan pengembangan wisata berbasis alam dan budaya secara menyeluruh, termasuk tracking, agrowisata, hingga spiritual tourism.

Baca Juga: Murid baru Sekolah Rakyat di Purwomartani Kalasan Sleman mulai jalani MPLS, cek kesehatan dan kebugaran

Tidak hanya itu, para wisatawan juga bisa mencoba paket wisata yang berfokus pada keseimbangan tubuh dan jiwa, seperti meditasi dan wellness activities, atau menyusuri sungai jernih yang mengapit desa lewat aktivitas river tubing. *

Tags

Terkini