lifestyle

Ini yang jarang diketahui masyarakat, pendonor ginjal ternyata bisa hidup lebih baik dan sehat, simak penjelasan dokter

Rabu, 2 Juli 2025 | 10:00 WIB
Ilustrasi - Tim Transplantasi Ginjal RS Adam Malik melakukan operasi kepada pasien. (ANTARA/HO-RS Adam Malik)



HARIAN MERAPI- Masih ada anggapan yang kurang benar di masyarakat perihal kondisi pendonor ginjal.


Menurut dokter, pendonor ginjal bisa hidup lebih baik dan sehat dibanding yang bukan pendonor.


Demikian disampaikan dokter spesialis urologi konsultan uro-onkologi Prof Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp.U(K), FICRS, Ph.D dalam acara diskusi mengenai transplantasi ginjal di Jakarta, Selasa.

Baca Juga: Ramalan zodiak Aries besok Kamis 3 Juli 2025 soal cinta dan karir, mulai menyadari batasan yang sehat sebenarnya adalah tanda hubungan yang sehat


"Dari beberapa penelitian sebenarnya sudah menunjukkan bahwa ternyata orang yang mendonorkan ginjalnya itu bisa hidup lebih baik dan lebih sehat, itu dibandingkan kita (bukan pendonor)," kata Prof Agus .

Menurut dokter yang berpraktik di RSCM Kencana itu, pendonor ginjal adalah orang sehat yang bersedia mendonorkan ginjalnya untuk pasien transplantasi. Biasanya pendonor ginjal ini dinilai sebagai orang yang sadar akan kesehatan karena harus melewati skrining yang jauh lebih kuat.

"Karena kita berharap dengan mendonorkan ginjal yang satu itu, donor ini perlu juga tetap hidup lebih lama atau hidup cukup baik," ujar Prof Agus.

Dia juga menekankan pentingnya proses skrining menyeluruh pendonor, baik dari risiko operasi hingga teknis untuk memutuskan ginjal sebelah mana yang akan diambil. Biasanya ginjal yang diambil untuk didonorkan, kata Agus, pada sisi sebelah kiri mengingat banyak keuntungan dari sisi anatomi.

Baca Juga: Hasto Wardoyo Targetkan Semua Sekolah Negeri di Kota Yogyakarta Jadi Unggulan

"Karena prinsipnya kan operasi ini juga memberikan beban bagi pasien. Jadi, tentu kita berharap bahwa operasi bisa se-efisien mungkin," ucap dia.

Perkembangan teknologi medis menghadirkan kemajuan signifikan dalam prosedur transplantasi ginjal, khususnya bagi pendonor. Kini, operasi pengambilan ginjal dari pendonor dilakukan secara minimal invasif atau sayatan kecil dengan laparoskopi, dibandingkan sebelumnya dengan luka operasi yang cukup besar.

"Dengan laparoskopi ini, kita bisa melihat pembuluh darah dan organnya menjadi lebih jelas dan biasanya memang dengan operasi laparoskopi, penyembuhannya itu menjadi lebih cepat," ujar dokter yang juga berpraktik di RSU Bunda Jakarta itu.*

Tags

Terkini