lifestyle

DAGADU Bidik Generasi Muda Kekinian, Hadirkan Koleksi Terbaru Gandeng Shaggydog

Jumat, 25 April 2025 | 22:36 WIB
Sejumlah model membawakan koleksi fashion terbaru DAGADU bertajuk 'Crafted with Stories – Merangkai Jejak Menjahit Makna' di pelataran Serangan Umum 1 Maret 1944 Beteng Vredeburg, Yogyakarta, Jumat (25/4/2025) malam. (Foto: Dok. DAGADU)

Melalui kerja sama dengan InJourney, DAGADU juga akan hadir di sejumlah daerah dengan konsep gerai pop up di sejumlah bandara di Bali, Medan, Surabaya, dan Makassar.

Kolaborasi dengan Shaggydog

Sebagai bagian dari peluncuran ini, DAGADU kembali menggandeng Shaggydog. Grup musik asal Sayidan ini sebelumnya telah berkolaborasi dengan DAGADU dalam proyek bertajuk Manunggaling DAGADU lan Shaggydog. Kolaborasi ini menghasilkan 11 desain eksklusif yang memadukan semangat musik Shaggydog dengan sentuhan kreatif DAGADU, menciptakan produk yang merepresentasikan energi, kebersamaan, dan budaya urban khas Yogyakarta.

“Kolaborasi DAGADU dan Shaggydog selalu membawa semangat kreatif dan kearifan lokal,” ungkap Heru Wahyono, vokalis Shaggydog. “DAGADU dan Shaggydog sama-sama tumbuh di Yogyakarta dan memiliki akar budaya yang kuat. Dengan berkolaborasi, kami ingin menunjukkan bahwa musik dan fashion bisa menjadi media ekspresi yang terus berkembang, tetap relevan, dan dekat dengan masyarakat,” tukasnya.

Baca Juga: Pentingnya Belajar Data di Era Digital: 3 Skill Wajib untuk Berkembang di Dunia Kerja

DAGADU brand yang lahir dari semangat kebudayaan lokal terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai komunitas kreatif untuk memastikan nilai budaya tetap relevan di era modern. Dukungan dari pemerintah dan komunitas seni menjadi elemen penting dalam menjaga ekosistem kreatif tetap berkembang.

Dalam acara peluncuruan koleksi terbaru DAGADU tersebut, Shaggydog turut unjuk performace di panggung Serangan Umum 1 Maret 1949. Shaggydog membawakan tiga hits lagu seperti Jalan-jalan Sore, Hei Cantik dan ditutup dengan Sayidan.

Komitmen terhadap Keberlanjutan dan Fashion Lokal

DAGADU juga berkomitmen untuk menghadirkan produk yang lebih ramah lingkungan dengan menggunakan bahan berkualitas tinggi dan mendukung pengrajin lokal. Dengan langkah ini, DAGADU tidak hanya mengikuti tren fashion, tetapi juga berkontribusi dalam membangun industri kreatif yang berkelanjutan.

Menegaskan komitmennya terhadap pelestarian budaya, DAGADU berkolaborasi dengan Indonesia Heritage Agency (IHA) untuk mengangkat kekayaan warisan Indonesia ke dalam desain yang dapat dikenakan. DAGADU dan IHA berbagi visi dalam melestarikan serta mempromosikan kekayaan budaya Indonesia.

Baca Juga: Pengusaha UMKM Aksesoris Fashion Ini Tembus Pasar Internasional Berkat BRI

Melalui kolaborasi ini, DAGADU menghadirkan koleksi merchandise yang terinspirasi dari berbagai institusi budaya penting seperti Museum Benteng Vredeburg, Song Terus, Museum Nasional Indonesia, dan Galeri Nasional. Koleksi eksklusif ini dapat ditemukan di area toko souvenir Museum Benteng Vredeburg dan museum lainnya.

Melanjutkan semangat “Crafted with Stories”, kini setiap cerita dalam koleksi DAGADU bisa dibeli dan dibawa pulang langsung dari mana saja melalui situs daring resmi dan marketplace. Dengan konsep yang lebih modern dan pendekatan yang lebih luas, DAGADU siap menjadi bagian dari fesyen harian masyarakat Indonesia, mengajak semua orang untuk mengenakan perjalanan dan cerita mereka melalui fesyen.

“DAGADU sebagai penanda karya istimewa di kota Yogyakarta, bukan sekadar merek fashion, tetapi juga simbol kreativitas dan identitas Yogyakarta. Sebagai bagian dari industri kreatif lokal, DAGADU telah membuka banyak peluang bagi generasi muda untuk berkarya dan berkontribusi dalam perkembangan ekonomi kreatif. Kami berharap DAGADU dapat terus berkembang dan membawa nama Yogyakarta ke tingkat nasional maupun global,” ujar dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), Wali Kota Yogyakarta dalam kesempatan terpisah. *

Halaman:

Tags

Terkini