lifestyle

DAGADU Bidik Generasi Muda Kekinian, Hadirkan Koleksi Terbaru Gandeng Shaggydog

Jumat, 25 April 2025 | 22:36 WIB
Sejumlah model membawakan koleksi fashion terbaru DAGADU bertajuk 'Crafted with Stories – Merangkai Jejak Menjahit Makna' di pelataran Serangan Umum 1 Maret 1944 Beteng Vredeburg, Yogyakarta, Jumat (25/4/2025) malam. (Foto: Dok. DAGADU)

HARIAN MERAPI – DAGADU, brand fashion asli Yogyakarta akhirnya bertranformasi. DAGADU, yang dalam bahasa walikan khas Yogya berarti Matamu, menyadari bahwa persaingan pasar tak lagi sama sejak didirikan pada tahun 1994.

DAGADU terkenal dengan kalimat nyeleneh, unik dan mengundang senyum. Khas dengan logo matanya. Tidak butuh waktu lama bagi DAGADU mencuri perhatian dan menjadi andalan oleh-oleh wisatawan yang datang ke Yogya.

Bagi orang zaman dulu, DAGADU dengan mudah dikenali. Namun bagi generasi Z dan alpha, nama DAGADU kurang terdengar. Realitanya memang demikian. Dari riset yang dilakukan tim internal kepada mahasiswa di Yogya, mereka hanya sebatas tahu bahwa DAGADU merek fashion.

Baca Juga: Jogja Fashion Week 2025 Usung Threads of Tomorrow, Menenun Masa Depan Fashion Lokal untuk Mengglobal

"Riset ini membuka mata kami untuk berevolusi, berubah. Anak muda belum banyak yang tahu tentang DAGADU," ujar Mia Argianti, CEO DAGADU peluncuran koleksi terbaru DAGADU bertajuk 'Crafted with Stories – Merangkai Jejak Menjahit Makna' di Beteng Vredeburg, Yogyakarta, Jumat (25/4/2025) malam.

Menurut Mia, DAGADU tidak akan meninggalkan ciri khasnya meski membidik anak muda kekinian yang terkenal lantang dan kritis. Justru hal ini menjadi peluang dan tantangan bagi DAGADU untuk mengembangkan pasar dengan inovasi yang disukai tiap generasi.

Sejak didirikan 31 tahun silam, lanjut Mia, DAGADU telah menjadi simbol kreativitas dan kebanggaan lokal. Kini, dengan desain yang lebih fleksibel, DAGADU ingin memperluas jangkauan pasar dan menghadirkan koleksi yang dapat dikenakan dalam berbagai kesempatan, dari kasual hingga semi-formal, tanpa kehilangan esensi budayanya.

Baca Juga: Rekomendasi Sepatu Saba untuk Gaya Kasual Hingga Formal

Transformasi DAGADU, lanjut Mia, adalah langkah penting untuk menjawab tantangan zaman—bagaimana sebuah brand dengan akar budaya kuat tetap relevan di tengah arus tren global. DAGADU percaya, nilai lokal tidak harus ketinggalan zaman. Justru, ketika dibalut dengan pendekatan desain yang lebih modern dan kontekstual, budaya bisa tampil lebih
berani dan menyentuh audiens yang lebih luas.

“DAGADU selalu menjadi bagian dari denyut kehidupan Yogyakarta. Tapi kini, kami ingin mengangkat identitas itu ke level yang lebih inklusif dan lebih dekat dengan keseharian masyarakat Indonesia,” ujar Mia.

“Kami ingin menjadikan DAGADU bukan sekadar oleh-oleh, tetapi fashion statement yang membanggakan—ikon gaya hidup yang berakar pada budaya kita sendiri,” sambungnya.

Baca Juga: Banyak Ormas menyimpang, Mendagri buka peluang revisi UU Ormas

Peluncuran koleksi terbaru DAGADU ini juga dilengkapi dengan menampilkan Fashion Trunk yang unik dengan diiringi makna hidup generasi muda sekarang. Bagaimana DAGADU menangkap permasalahan anak muda dan menyemangati generasi ini untuk tetap terus berkarya. Seperti series yang diluncurkan hari ini adalah DAGADU - Special Collection
(Berkembang, KPR, Serakah Punah, Plastic Toxic, Hamemayu), Jogja Series (Kasongan, Nasi Tery, Ramah Marah) dan Teen Series (Home dan Tamagotchi).

Seperti narasi KPR menceritakan tentang “Beli rumah makin kesini makin jadi mimpi indah yang berat buat diwujudin! Di sisi lain, kita juga sedih lihat hutan ditebang habis-habisan demi lahan. Alam rusak, satwa kehilangan habitatnya. Kita susah punya rumah, mereka kehilangan rumah.”

Baca Juga: Kota Yogyakarta Terapkan Bayar Parkir Pakai QRIS, Jukir Dibekali Seragam Baru

Transformasi ini tidak hanya berbicara soal visual atau desain. Ini tentang misi yang lebih besar yaitu menciptakan dampak sosial dan membuka ruang kolaborasi kreatif, khususnya bagi generasi muda di Yogyakarta. Sebagai bagian dari industri kreatif, DAGADU berkomitmen menjadi wadah yang memberdayakan—menginspirasi talenta lokal untuk berkarya dan membawa warna budaya Indonesia ke panggung yang lebih besar.

Halaman:

Tags

Terkini