lifestyle

Bisakah redakan stres dengan makan ? Begini saran psikolog

Kamis, 7 Desember 2023 | 11:30 WIB
Arsip foto - Sejumlah pekerja menunggu bus Transjakarta di Halte Tosari, Jakarta, Senin (10/10/2022). Berdasarkan data dari Mercer Marsh Benefits, 37 persen karyawan Indonesia mengalami gangguan kesehatan mental (stres). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)



HARIAN MERAPI - Kehidupan yang makin keras acap membuat orang stres. Lantas, bagaimana cara mengatasinya ?


Apakah makan dapat meredakan stres, dan makanan apa yang mesti dikonsumsi, psikolog memaparkan berikut ini.


Psikolog klinis dewasa lulusan Universitas Indonesia Tiara Puspita, M.Psi, menjelaskan tentang pengaruh makan terhadap stres.

Baca Juga: Wisudawan Terbaik UMY Ini Punya Sederet Prestasi Membanggakan


Tiara mengarakan, jika saat stres mendorong seseorang untuk makan, dia harus memahami apakah dorongan itu disebabkan lapar atau pelampiasan serta dia juga harus memahami porsi makan.

“Misalnya lagi lapar ingin makan kita tahu batasan porsi kita seberapa normalnya. Pada saat kita tidak sedang kelaparan itu yang penting karena itu yang bisa membantu kita menjaga seberapa banyak, sih, kita makan satu porsi ketika kita capek atau stres yang bawaannya lapar,” ucap Tiara di Jakarta, Rabu.

Beberapa orang kerap meredakan stresnya dengan mengonsumsi makanan kesukaan. Namun, sering kali dia secara tidak sadar makan dalam porsi banyak yang akhirnya akan menimbulkan masalah baru pada kesehatan.

Baca Juga: Daftar Pemenang LPS Award 2023, Ajang Apresiasi bagi Industri Perbankan

Saat stres biasanya porsi makan akan bertambah setengah dan itu datang secara tidak sadar. Jika memang sudah menjadi kebiasaan, Tiara menyarankan untuk berolahraga sesudahnya untuk membakar kalori sehingga makanan tersebut tidak mengendap dan bisa terkontrol kemudian hari.

Tiara juga sering menyarankan pasiennya yang tinggal sendiri untuk jangan menimbun makanan kemasan di rumahnya dalam jumlah yang banyak. Sebaiknya bagi porsi cemilan ke dalam kemasan lebih kecil agar tetap dalam batasan yang wajar.

“Hindari juga snacking (mengudap) sedikit tidak pada saat nonton TV, pakai kemasan wadah kecil sehingga nggak tanpa sadar habis, mau es krim, snack atau apapun itu,” kata dia.

Makan bisa jadi merupakan cara memberikan hadiah kepada diri sendiri yang dapat menenangkan kondisi yang sedang stres. Memberikan hadiah kepada diri sendiri juga bisa diterapkan pada anak-anak agar tidak terlalu jenuh dengan rutinitas.

Baca Juga: BMKG Terbitkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi di 32 Perairan Indonesia

Meskipun anak belum bisa mengerti gratifikasi untuk dirinya sendiri, orang tua bisa membimbing dengan tidak terlalu memforsir anak belajar dan membagi waktu anak untuk bersantai.

“Karena untuk melatih kontrol mereka kapan sih belajar, kapan boleh rileks itu bisa ditanamkan sejak dini untuk bisa mengontrol apa yang dia butuhkan apa yang dia inginkan bisa menyeimbangkan itu,” kata Tiara.

Halaman:

Tags

Terkini