Hari Kesehatan Mental Sedunia, Akses Pelayanan Kesehatan Jiwa Belum Merata

- Minggu, 10 Oktober 2021 | 12:20 WIB
Emoji Twitter untuk Hari Kesehatan Mental 2021. ( ANTARA/HO)
Emoji Twitter untuk Hari Kesehatan Mental 2021. ( ANTARA/HO)

JAKARTA, harianmerapi.com - Hingga saat ini akses pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia, khususnya di kota-kota kecil belum merata.


Karena itu, bertepatan Hari Kesehatan Mental Sedunia 10 Oktober ini, psikolog klinis lulusan Universitas Gadjah Mada, Zahrah Nabila, M.Psi, mengingatkan agar dijadikan momentum untuk meningkatkan kesetaraan akan akses kesehatan jiwa di Indonesia.

"Keseteraan akses kesehatan jiwa saat ini di Indonesia rasanya belum cukup imbang. Saat pakai kacamata di kota-kota besar, ya sudah meluas, siapapun bisa mengakses -- dari layanan umum masyarakat terdekat (puskesmas), rumah sakit, sampai lembaga swasta," kata Zahrah, Minggu (10/10/2021).

Baca Juga: Percepat Pemulihan Ekonomi, Menko Airlangga Ingatkan Pentingnya Pembangunan SDM

Namun ketika menilik ke kota-kota kecil, Zahra menilai akses ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan layanan psikologi masih jauh dari pemukiman penduduk.

 

"Layanan psikologi di puskesmas juga belum merata sepenuhnya di provinsi Indonesia," ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, meskipun kini sudah terdapat layanan konsultasi daring (online) yang mempermudah semua orang untuk mengakses layanan kesehatan mental di mana saja, masih ada sejumlah masalah yang jadi kendala untuk masyarakat kota kecil mengakses layanan kesehatan mental.

Baca Juga: Arab Saudi Buka Kembali Ibadah Umrah dari Indonesia, DPR Minta Pemerintah Tindaklanjuti

"Tapi lagi-lagi ada kendala bahwa tidak semuanya oke untuk mengakses sinyal dan smartphone yang memadai," kata wanita yang berpraktik di Amazing Point of Balance itu.

"Sisi lain, saat sudah ada layanan, bisa juga mengaksesnya, kadang ada kendala stigma atau rendahnya dukungan dari orang terdekat atau sekitar. Jadinya mereka mundur dulu untuk mengakses kesehatan mental yang ada," imbuhnya.

Zahrah kemudian berharap, layanan kesehatan mental semakin meluas dan membumi di seluruh pelosok Indonesia.

Baca Juga: Eksim Tak Kunjung Sembuh, Coba Tendang dengan Bayam Duri

"Dan semakin banyak juga orang-orang yang terbuka atas adanya opsi layanan kesehatan mental, untuk memulihkan keluhan-keluhan psikis, mental, beban emosional, atau stres berat yang terjadi; lalu pergi ke psikolog atau psikiater tidak melulu berarti memiliki masalah atau gangguan berat," kata dia.

Halaman:

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X