pariwisata

Dinpar dan DPRD DIY gelar Workshop Unique Selling Point Ekonomi Kreatif di Kampung Wisata Langenastran Yogya

Rabu, 8 November 2023 | 17:10 WIB
Peserta dan narasumber Workshop Unique Selling Point Ekonomi Kreatif di Kampung Wisata Langenastran Kota Yogyakarta foto bersama.

HARIAN MERAPI - Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya ekonomi kreatif yang ada di kampung wisata, Dinas Pariwisata DIY bekerjasama dengan DPRD DIY menyelenggarakan Workshop Unique Selling Point Ekonomi Kreatif di Kampung Wisata Langenastran, Kelurahan Panembahan Kraton Kota Yogyakarta, Selasa (7/11/2023).

Acara yang diikuti para penggiat kampung wisata Langenastran tersebut merupakan ajang diskusi dengan instruktur praktisi mengenai potensi atau sisi unik baik dari segi ekonomi kreatif maupun lainnya yang ada di Langenastran, dimana sudah sejak lama wilayah tersebut berpredikat sebagai salah satu kampung wisata budaya.

Workshop Unique Selling Point Ekonomi Kreatif tersebut terselenggara dengan menggunakan anggaran Dana Kesitimewaan DIY Tahun 2023.

Baca Juga: Bank Sampah Amanah Besole Bantul Olah Batok Kelapa Jadi Briket Arang

Kabid Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata DIY, Fitri Dyah Wahyuni menyebut, visi kepariwisataan DIY hingga tahun 2025 adalah DIY sebagai daerah tujuan wisata terkemuka di Asia Tenggara.

Kepariwisataan dan ekonomi kreatif merupakan dua sisi yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lain karena kegiatan pariwisata selalu terkait dengan ekonomi kreatif, oleh karena itu penyediaan karya ekonomi kreatif sebagai produk khas daerah wisata sangat dibutuhkan untuk memperkuat pariwisata.

Fitri mengungkapkan bahwa terdapat 17 sub sektor ekonomi kreatif yang ada dan berkembang di DIY sebagaimana 3 sub sektor ekonomi kreatif (ekraf) penyumbang terbesar yakni kriya, kuliner dan fashion dimana kedepannya diharapkan dapat
menjadi lokomotif perekonomian masyarakat Yogyakarta.

Baca Juga: Anggapan keliru, obat antihipertensi sebabkan gagal ginjal, ini yang benar menurut dokter

“Maka kita kuatkan keberadaan potensi ekonomi kreatifnya karena pariwisata dan ekraf keduanya saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan."

"Dalam Workshop ini para peserta dibagi menjadi 4 kelompok dimana masing-masing didampingi instruktur dari praktisi sebagai pemimpin diskusi membahas potensi-potensi yang ada hingga branding wisata. Semoga ekonomi kreatif tambah sukses jaya dan siap menyambut wisatawan” kata Fitri.

Dalam acara tersebut anggota Komisi B DPRD DIY R.B. Dwi Wahyu Budiantoro selaku narasumber menjelaskan bahwa Kota Yogyakarta meskipun memiliki luas lahan terbatas namun diharapkan setiap kelurahan dapat memiliki lembaga pariwisata atau Pokdarwis kampung wisata yang mampu mengoptimalkan inventarisasi potensi yang dimiliki.

“Unique selling point ini bertujuan mengup-grade potensi yang ada di kawasan wisata, keunikan yang ada di wilayah kawasan wisata menjadi sisi tawar terhadap pemasaran pariwisata."

Baca Juga: Dikira Tidur, Pujud Meninggal di Mushola Al Hikmah Tembarak Temanggung

"Harapan saya bahwa Kota Yogyakarta menjadi kota pariwisata yang sebenarnya dalam tanda kutip bahwa seluruh aktivitas wisata yang ada di Kota, masyarakatnya dapat terlibat langsung dalam konteks pemberdayaan ekonomi” kata Dwi.

Sementara itu narasumber Arif Kurnia Rakhman Akademisi Universitas Proklamasi Yogyakarta memaparkan mengenai perencanaan produk dan kelembagaan, study kelayakan dan branding kampung wisata.

Halaman:

Tags

Terkini