Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional Indonesia dalam pidatonya secara daring mengungkapkan, Indoensia mengalami kerugian ekonomi 4-5 persen dari total GDP akibat persoalan susut dan limbah pangan berdasarkan data Bappenas tahun 2021.
“Ada target SDG untuk mengurangi sampah makanan di tingkat retail dan konsumen hingga 50 persen. Sementara, jika dirata-rata di Indonesia, produksi sampah makanan per individu per tahun mencapai
1-2 kwintal per tahun menurut data Bappenas,” jelasnya.
Dengan demikian, sangat perlu dilakukan upaya integratif dan kolaboratif untuk mengurangi produksi sampah makanan di Indonesia.
Baca Juga: Pasar Murah Dlingo Gelontorkan 10 Ton Bahan Pokok untuk Stabilkan Harga di Bulan Ramadhan
Artinya pula, perubahan perilaku konsumen terkait pengurangan sampah makanan memang diperlukan, karena diketahui bahwa mayoritas sampah makanan dihasilkan dari aktivitas konsumsi makanan.
“Oleh karena itu, strategi kampanye Consumindful lebih banyak mengajak konsumen untuk mencegah sampah makanan dari skala rumah tangga masing-masing,” tandasnya.
Ada lagi yang memberikan sambutan secara daring, yaitu Cogito Ergo SR (Chairman of GRASP 2030 sekaligus General Manager of Food Cycle Indonesia) serta Michael Jones (International Partnership Manager WRAP).
Baca Juga: Diwarnai Tiga Kartu Merah, Juventus vs Inter Milan Imbang 1-1 di Leg Pertama Piala Italia
Lalu dalam sesi diskusi panel, masih rangkaian peluncuran Inisiatif Consumindful menghadirkan nara sumber, yaitu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Ir Sugeng Purwanto MMA serta Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo SH MEd.
Ada pula Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, Prof Dr Ir Eni Harmayani MSc, Arief Purwanto Nugroho (Head Of Communication and Sustainability Kalbe Nutritionals) serta Erwan Sakti (Executive Chef Platinum Hotel Adisucipto).*
