Konten media sosial bisa beri tekanan kepada remaja, begini cara mengatasinya

photo author
- Jumat, 12 Desember 2025 | 11:30 WIB
Ilustrasi - Penggunaan media sosial.  (Freepik)
Ilustrasi - Penggunaan media sosial. (Freepik)


HARIAN MERAPI - Konten-konten yang ada di media social dapat mempengaruhi perkembangan emosi remaja.


Bahkan, konten di medsos bisa memberi tekanan-tekanan sehingga mempengaruhi perkembangan psikologis remaja.


Fitur likes, komentar, dan repost di platform media sosial bisa menghadirkan tekanan yang mempengaruhi kondisi emosi remaja menurut psikolog.

Baca Juga: Oknum Satpam Jadi Otak Pencurian Limbah Cesium-137 di Cikande

"Likes dianggap sebagai ukuran diterima atau tidaknya mereka, komentar menjadi bentuk penilaian sosial yang mereka anggap sangat penting, atau repost, share, dilihat sebagai bentuk pengakuan terhadap eksistensi mereka," kata psikolog Vera Itabiliana saat dihubungi dari Jakarta pada Kamis.

Psikolog lulusan Universitas Indonesia itu mengemukakan bahwa likes, komentar, dan repost menjadi indikator penilaian keberadaan dan penerimaan serta bentuk validasi dan pengakuan sosial pada remaja tertentu.

Menurut Vera, fluktuasi jumlah likes bahkan bisa mempengaruhi suasana hati remaja tertentu sampai seharian.

"Ada yang sampai menghapus unggahan jika interaksinya dianggap kurang bagus," katanya.

Baca Juga: Tawuran Nyaris Pecah Usai Final Piala Askab Sleman, Polisi Sigap Redam Ketegangan

Dia mengemukakan bahwa media sosial menghadirkan tekanan psikologis yang memicu rasa takut ketinggalan atau FOMO (Fear of Missing Out), perbandingan sosial, dan perundungan.

Remaja bisa terdorong untuk membandingkan kehidupannya dengan kehidupan orang lain yang terlihat sempurna di media sosial.

"Tekanan untuk tampil sempurna, termasuk body image, prestasi dan gaya hidup," kata Vera.

Ketakutan ketinggalan informasi dan tren membuat para remaja merasa perlu terus menerus berada di dunia maya. Akibatnya, mereka menghabiskan sebagian besar waktu untuk menatap layar.

"Kemudian (muncul) gangguan tidur akibat screen time berlebih, yang berhubungan langsung dengan peningkatan risiko depresi dan kecemasan," kata Vera ketika ditanya tentang pengaruh penggunaan media sosial pada masalah kecemasan, stres, dan depresi pada remaja.

Baca Juga: Berkat Inovasi Gampil dan Sidamesra, Bantul Sabet Penghargaan Kabupaten Terinovatif

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X