Pengembangan self love untuk membangun relasi sosial yang elegan

photo author
- Jumat, 5 Desember 2025 | 17:00 WIB
r. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (tengah) (Dokumen Pribadi)
r. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (tengah) (Dokumen Pribadi)

Berhentilah membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Fokuslah pada apa yang menjadi tujuan dan mimpi dirinya dalam hidup. Dengan demikian, seseorang akan merasa lebih bebas dan termotivasi untuk menjalani hari-harinya tanpa beban yang menghantuinya.

Ketiga, jangan khawatir tentang pendapat orang lain. Dalam melakukan relasi sosial ini, tidak mungkin seseorang dapat membahagiakan semua orang. Oleh karena itu, jangan khawatir tentang pendapat atau penilaian orang lain tentang diri kita.

Terlalu banyak mendengarkan orang lain tentang diri kita, manakala tidak dikelola secara baik dan penuh pemahaman, mungkin justru bisa membuat diri kita stres dan tidak bahagia.

Keempat, ingatlah bahwa tidak ada orang yang sempurna dalam hidupnya. Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, seseorang tidak perlu merasa rendah diri dalam hal apa pun.

Pikirkan hal-hal positif yang dimilikinya dalam hidup dan nikmatilah momen-momen indah itu. Pengalaman individual pada masing-masing pribadi merupakan sesuatu yang indah yang dapat dimaknai secara positif bagi diri yang memilikinya.

Kelima, tentukan keputusan dengan penuh percaya diri (self confident). Seseorang mungkin sering ragu untuk menentukan sebuah keputusan, bahkan untuk diri sendiri. Cara terbaik yang dapat dilakukan untuk menerapkan self love adalah dengan lebih percaya diri untuk mengambil keputusan atas hidupnya sendiri.

Perasaan yang dimiliki setiap orang itu valid, sehingga seseorang tidak perlu
ragu untuk mendengarkan kata hati manakala mengambil suatu keputusan tentang dirinya.

Keenam, kenali rasa takut dan phobia. Rasa takut tidak seharusnya dihindari, karena rasa tersebut sangatlah wajar dan manusiawi. Jika rasa takut itu muncul, segera evaluasi dan temukan penyebab ketakutan itu.

Juga phobia yang merupakan suatu gangguan yang ditandai oleh ketakutan yang menetap dan tidak rasional terhadap suatu obyek atau situasi tertentu. Ciri psikis adalah rasa cemas/panik, tetapi tanpa dasar yang jelas, sedangkan ciri fisik misalnya: gemetar, jantung berdebar-debar, terkadang disertai sesak nafas.

Ketujuh, jagalah kesehatan/kebugaran tubuh/fisik. Self love tidak hanya seputar menerima diri sendiri, tetapi juga memberikan yang terbaik untuk dirinya. Kesehatan tubuh/fisik sangat penting untuk dihargai.

Dengan demikian, berikan hadiah terbaik untuk tubuh dengan berolahraga secara rutin, mengonsumsi makanan bergizi secara seimbang dan halal, minum lebih banyak air putih, dan beristirahat yang cukup.

Kedelapan, dalam relasi sosial bergaulah dengan orang-orang yang beraura positif dan memberikan pengaruh yang baik. Seseorag akan sulit untuk mencintai diri sendiri apabila sering berada di lingkungan sosial yang toksik dan kurang kondusif.

Oleh karena itu, carilah lingkungan sosial dan pergaulan yang beraura positif, membangun, dan dapat menerima diri apa adanya. Hindari hubungan yang toksik demi kebaikan diri dalam hidup ini. *

Penulis : Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen Psikologi Pendidikan FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Forum Komunikasi Pengurus Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota Se-DIY,
Dewan Pembina Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) DIY

 

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Waktu dalam perspektif Al-Quran

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X