HARIAN MERAPI - Pemerintah terus berupaya meningkatkan perlindungan anak terhadap pengaruh gim.
Berkaitan itu, perlu ada kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku industri untuk membangun standar keamanan platform gim yang lebih baik.
Pemerhati telekomunikasi Heru Sutadi menilai perlu kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri untuk membangun standar keamanan platform gim yang lebih baik, sehingga anak-anak dapat terlindungi saat mengaksesnya.
Baca Juga: TNI AD Rilis Nama Enam Kodam Baru dan Wilayah Teritorialnya, Pembangunan Markas Selesai Akhir 2025
"Pemerintah perlu memberlakukan regulasi ketat, seperti verifikasi usia wajib dan sanksi bagi platform yang gagal melindungi anak. Kolaborasi industri untuk standar keamanan yang lebih baik, juga penting," kata Heru saat dihubungi ANTARA, Senin.
Dia menekankan pentingnya platform memenuhi standar keamanan pengguna, terutama bagi yang masih di bawah umur.
Menurutnya, pemerintah senantiasa mendukung kemajuan industri gim lokal selama para pelakunya mengikuti ketentuan dan regulasi yang berlaku.
"Kalau dinilai melanggar UU ITE dan PP Tunas jangan sungkan diblokir sementara, dan dibuka lagi kalau mereka mematuhi aturan regulasi baik UU maupun PP Tunas. Industri gim kan, apalagi lokal, didukung (pemerintah) sepanjang mereka patuhi aturan," ujarnya.
Baca Juga: Wali Kota Magelang Dorong ASN untuk Disiplin dan Inovatif Melayani Masyarakat
Direktur Eksekutif Information and Communication Technology (ICT) Institute itu menyoroti bahwa standar komunitas di beberapa platform gim sering kali belum efektif karena lemahnya verifikasi usia. Hal ini memungkinkan anak-anak mengakses konten dewasa atau berinteraksi dengan orang asing tanpa pengawasan memadai.
Menurut Heru, pemerintah perlu memberlakukan regulasi ketat, termasuk verifikasi usia wajib dan sanksi tegas bagi platform yang gagal melindungi anak.
Selain itu, peran masyarakat, terutama orang tua, dinilai krusial dalam menggunakan fitur kontrol orang tua, memantau aktivitas anak, serta mengedukasi mereka tentang potensi bahaya di ruang digital.
Oleh karena itu, kolaborasi industri untuk membangun standar keamanan yang lebih baik juga harus diiringi mekanisme pelaporan konten berbahaya yang efektif serta upaya di tingkat keluarga seperti komunikasi terbuka antara orang tua dan anak.
Baca Juga: Memicu Perdebatan, RFEF Pindahkan Laga Barcelona Kontra Villarreal ke Miami
Untuk memperkuat perlindungan pengguna saat mengakses konten gim, Heru menyarankan sejumlah langkah tegas bagi pemerintah.