HARIAN MERAPI - Kapan idealnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ?
Menurut dokter, PHBS perlu diajarkan sejak anak duduk di sekolah dasar.
Demikian disarankan Dokter Residen Gizi Klinik Universitas Indonesia (UI) dr. Nadhira Afifa, MPH, usai acara diskusi mengenai PHBS di Jakarta, Selasa.
Ia menyarankan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) perlu diajarkan kepada anak terutama ketika mereka mulai mandiri dalam keseharian.
Menurut dia, idealnya untuk memperkenalkan PHBS sejak anak masuk sekolah dasar, yakni mulai usia 6 tahun atau boleh lebih cepat.
"PHBS ini sebenarnya utamanya untuk anak-anak usia sekolah, karena biasanya mereka sudah dikasih untuk makan bekal sendiri, jadi sudah dilepas sama orang tua. Ini kalau bisa dari early mungkin, biasanya usia SD," kata Nadhira .
Dokter yang juga lulusan Master of Public Health dari Harvard University itu mengatakan bahwa penerapan PHBS pada anak bisa dimulai dengan mengajarkan, seperti membiasakan tujuh langkah cuci tangan yang benar.
Dalam mendukung perilaku tersebut, lanjutnya, juga perlu diterapkan oleh orang tua agar anak bisa mencontoh secara langsung di rumah.
"Jadi bukan cuma secara teori, tapi memang orang tua juga menerapkan jadi anaknya mengikuti," imbuh dia.
Dalam mengajarkan PHBS kepada anak, Nadhira menyarankan agar orang tua untuk memprioritaskan penggunaan air dan sabun dibandingkan tisu basah atau hand sanitizer.
Kemudian, untuk anak perempuan yang sudah memasuki usia produktif juga perlu diedukasi tentang penggunaan pembalut wanita saat menstruasi hingga membiasakan anak menggunakan toilet yang layak saat buang air kecil maupun besar.
"Perilaku membiasakan kalau buang air kecil atau buang air besar, itu memang dilakukan di toilet yang proper, mungkinkan di daerah juga masih ada yang di jamban. Terus membiasakan cuci tangan sebelum dan sesudah," jelas dia.