Wamenpar pacu sinergi Paket Wisata 3B guna meningkatkan daya saing Bali Utara dan Barat

photo author
- Senin, 23 Juni 2025 | 14:35 WIB
 Penandatanganan MoU Kementerian Pariwisata dengan Universitas Udayana dan Ikatan Alumni Universitas Udayana (Kementerian Pariwisata)
Penandatanganan MoU Kementerian Pariwisata dengan Universitas Udayana dan Ikatan Alumni Universitas Udayana (Kementerian Pariwisata)

HARIAN MERAPI - Pengembangan paket wisata integratif Banyuwangi–Bali Barat–Bali Utara (3B) perlu terus digenjot.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) pun terus mendorong untuk mendistribusikan arus wisatawan secara merata dan memberi dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat lokal.

Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa saat membuka Forum Diskusi "Penguatan Amenitas dan Aksesibilitas Paket Wisata 3B" di Pantai Lovina, Buleleng, menyampaikan bahwa penjualan paket wisata 3B menunjukkan peningkatan 5–10%.

Baca Juga: Info harga kebutuhan pokok. Harga bawang merah Rp42.013/kg, cabai rawit Rp54.187/kg

"Kita patut mengapresiasi hal ini, tapi kita tidak boleh puas dengan angka ini. Maka itulah saya katakan berkali-kali (paket) 3B harus kita dorong. Saya ingin wisatawan itu benar-benar bisa tersebar merata ke seluruh tempat di Bali yang kekayaannya tidak ada habisnya," ujar Wamenpar Ni Luh Puspa, Minggu (22/6/2025) di Pantai Lovina, Buleleng.

Wamenpar menuturkan, terdapat sejumlah aspirasi dari para pelaku industri terkait penguatan paket wisata 3B.

Yakni terkait transportasi laut dengan kapal cepat dari Banyuwangi menuju destinasi di Bali Barat dan Bali Utara. Misalnya dari Banyuwangi ke Pantai Lovina.

Saat ini, fasilitas dermaga di Banyuwangi sudah siap untuk digunakan yakni melalui Dermaga Boom. Operator kapal cepat juga sudah menyatakan siap untuk beroperasi.

Baca Juga: YPK Mitra Sedjati dan RST dr Asmir, Re Launching Rumah Duka, Siap Layani Semua Lapisan Masyarakat

"Tapi yang masih jadi PR (pekerjaan rumah) adalah bagaimana dermaga untuk menerimanya di Pantai Lovina," ujar Wamenpar.

Selain itu, Wamenpar Ni Luh Puspa juga menekankan perlunya penguatan atraksi-atraksi di daerah Buleleng dan Jembrana yang sejalan dengan Bali sebagai destinasi pariwisata regeneratif.

"Buleleng dan Jembrana ini pariwisatanya harus berwujud regeneratif, jadi itu harus terus kita dorong sehingga kita bisa mendapatkan wisatawan yang berkualitas dan masyarakatnya mendapatkan manfaat yang berkualitas," ujar Wamenpar.

Wamenpar berharap diskusi dengan berbagai stakeholder terkait pariwisata dapat menghasilkan solusi-solusi konkret untuk penguatan dan pengembangan paket wisata 3B.

Baca Juga: Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Tari Zapin dan Ratoh Jaroe dipelajari di berbagai sekolah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Sumber: KEMENPAR

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X