Belum ada terapi yang memuaskan terkait penyakit TBC, ini yang harus dilakukan pemerintah

photo author
- Jumat, 20 Juni 2025 | 11:30 WIB
Arsip Foto - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono saat meninjau program Gerakan Bersama Kelurahan Siaga TBC, di Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Rabu (18/6/2025).  (ANTARA/HO-Kemenkes)
Arsip Foto - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono saat meninjau program Gerakan Bersama Kelurahan Siaga TBC, di Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Rabu (18/6/2025). (ANTARA/HO-Kemenkes)



HARIAN MERAPI - Penyakit tuberkulosis atau TBC masih menjadi momok di Indonesia.


Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk memberantas penyakit TBC.


Sejauh ini sudah banyak penelitian soal penyakit TBC, namun belum ada terapi yang memuaskan.

Baca Juga: Perkuat Sinergi dan Kolaborasi, Kepala Kanwil Pajak DIY Kunjungi Bupati Gunungkidul


Dokter Spesialis Paru, dr. Yahya, Sp.P mengungkapkan bahwa penelitian tentang pengobatan terbaru penyakit tuberkulosis (TB) memang sudah ada, namun menurutnya belum ada hasil terapi yang memuaskan.

“Banyak penelitian tentang obat baru TB yang mempersingkat terapi, tetapi belum ada yang memuaskan,” ujarnya saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Kamis.

Dengan demikian, pengobatan tuberkulosis di Indonesia hingga kini masih menggunakan metode atau standard yang ada atau lama.

Sementara soal pencegahan, ia menjelaskan terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat umum, di antaranya bagi anak usia bawah lima tahun (balita) sebaiknya melakukan vaksinasi BCG, mendapatkan asupan gizi yang baik serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Baca Juga: Putin Ungkap Nilai Dagang RI–Rusia Tumbuh Pesat Sejak Awal 2025

Kemudian pada anak remaja, kata dia, PHBS harus tetap diterapkan, bila diketahui mengalami gangguan kesehatan seperti batuk selama dua minggu atau lebih sebaiknya memeriksakan diri ke layanan kesehatan.

“Segera ke sentra kesehatan bila batuk lebih dari dua minggu,” katanya.

Ia juga menyarankan agar orang tua dapat memberikan asupan gizi yang baik bagi remaja serta tidak lupa untuk menerapkan etika batuk.

Lebih lanjut, upaya pencegahan pada dewasa juga dapat dilakukan melalui penerapan PHBS, berhenti merokok serta secara berkala melakukan medical check up (MCU) atau pemeriksaan kesehatan menyeluruh untuk mengetahui kondisi kesehatan dan mendeteksi penyakit atau kesehatan sejak awal.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengajak masyarakat untuk tidak ragu dan malu melakukan pemeriksaan kesehatan ke puskesmas jika memiliki gejala kasus TBC sebab penyakit tersebut bisa disembuhkan.

Baca Juga: Sabet 11 Medali Emas, Karateka Indonesia Raih Peringkat Kedua Kejuaraan SEAKF 2025 di Brunei Darussalam

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X