Lupa dalam belajar dan tips mengatasinya

photo author
- Rabu, 4 Juni 2025 | 17:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., (Dok. Pribadi)

Keempat ketidakgunaan dan perubahan metabolisme di dalam sistem urat saraf, yang menyebabkan memori traces di dalam otak menjadi tidak jelas, sehingga timbullah gejala antrophy (gejala perlemahan otot) dan menyebabkan lupa.

Faktor lupa yang seperti ini perlu didekati secara medis agar kelainan yang terjadi di otak secara bertahap bisa dikurangi atau bahkan dihiulangkan sama sekali.

Kelima, adanya kesiapan mental yang berbeda-beda juga dapat menyebabkan
munculnya lupa. Carmicael, Hogan dan Walter dalam suatu eksperimen menemukan bahwa siswa yang diberi stimuli yang sama tetapi acuan mental yang berbeda, maka hasilnya akan berbeda juga.

Pemberian appersepsi dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu cara agar para siswa memiliki kesiapan yang relatif sama, sehingga pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan.

Keenam, perubahan-perubahan di dalam situasi recall. Situasi pembelajaran yang
berbeda, ternyata mempengaruhi proses lupa juga. Sebagai contoh misalnya, siswa yang ketika di rumah karena suasananya nyaman maka dengan mudahnya mengingat segala sesuatu yang dipelajarinya, tetapi ketika sampai di sekolah dia banyak lupa karena situasi pembelajaran kurang produktif.

Ketujuh, perubahan-perubahan dalam struktur kognisi, sikap dan interest. Sebagai contoh misalnya, ulangan atau ujian yang ditunda karena satu dan lain hal, akan membuat siswa banyak lupa dengan apa yang telah dipelajarinya.

Perubahan psikologis yang terjadi pada seorang siswa karena penundaan ulangan ini akan membuat dirinya banyak lupa dengan hal-hal yang telah dipelajarinya.

Kedelapan, kurangnya ketahanan mental. Ketahanan mental adalah keterampilan
mengolah dan mengatur pikiran kita sendiri, melepaskan diri dari yang tidak konstruktif ke arah yang konstruktif guna memecahkan berbagai persoalan dalam kehidupan dengan baik dan terarah guna menyeimbangkan kembali pemikirannya dengan cepat. Kalau ketahanan mental lemah, akan membuat seseorang mudah lupa dalam belajarnya.

Lupa dalam belajar adalah hal yang normal dan dapat dialami oleh siapa saja.

Berikut beberapa tips untuk mengatasi lupa dalam belajar: (1) ulangi dan review: ulangi materi yang telah dipelajari secara teratur untuk memperkuat ingatan, (2) buat catatan: buat catatan yang rapi dan sistematis untuk membantu mengingat informasi,

(3) gunakan teknik mnemonik: gunakan teknik mnemonik seperti asosiasi, akronim, atau visualisasi untuk membantu mengingat informasi, (4) tidur yang cukup: pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup untuk membantu mengkonsolidasi informasi dalam ingatan, dan (5) kurangi stres: kurangi stres dan kecemasan yang dapat mempengaruhi kemampuan mengingat.

Dengan menerapkan tips-tips tersebut, seseorang dapat meningkatkan kemampuan mengingat dan mengurangi lupa dalam belajar.*

Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta,
Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY,
Dewan Pakar BP4 Kota Yogyakarta

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X