HARIAN MERAPI - Ini info penting bagi para perempuan. Terkadang perempuan mengalami perdarahan menstruasi berat (PMB), apa sebabnya ?
Dokter kandungan mengungkap berbagai faktor penyebab perempuan mengalami PMB.
Dokter Kandungan dan Ahli Fertilitas Endokrinologi Reproduksi FKUI RSCM dr. Achmad Kemal Harzif, Sp.OG, Subsp. FER mengungkapkan bahwa perdarahan menstruasi berat (PMB) disebabkan oleh beberapa hal yang diidentifikasi dengan sebutan PALM COEIN.
“Penyebabnya itu ada macam-macam ya, ada penyakit yang kelihatan fisiknya ada yang mungkin tidak kelihatan fisiknya, tapi semuanya bikin gangguan haid,” ujar dokter Kemal dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Senin.
Baca Juga: Mahasiswa Instiper Coffee Academy Meracik Kopi 5 Gunung di Panggung Jogja Food & Baverage Expo
Adapun sederet penyebab PMB yang dapat dilihat secara fisik meliputi polyps, adenomyosis, leiomyoma, malignancy and hyperplasia atau PALM.
Sementara yang tidak terlihat secara fisik meliputi coagulopathy, ovulatory disfungsional, endometrial dysunction, latrogenic hingga beberapa hal yang belum diklasifikasi atau COEIN.
Dia pun menyarankan pada perempuan yang memiliki gangguan PMB dengan gejala seperti mengganti pembalut atau tampon setiap 1-2 jam karena entah, perdarahan lebih dari tujuh hari, keluar gumpalan darah yang besar, hingga rasa sakit pada bagian bawah perut selama menstruasi untuk memeriksakan diri ke dokter umum (untuk diagnosis awal) hingga ke spesialis kandungan untuk memastikan kondisi yang dialami agar dapat diberikan pengobatan yang tepat.
Lebih lanjut, bagi perempuan yang berencana untuk hamil agar mempertimbangkan program hamil dengan penanganan medis yang tepat.
Baca Juga: Telusuri Penyebab Kebakaran Markas Kodim Poso, TNI AD Bentuk Tim Investigasi
“Jadi tidak bisa kita hanya langsung obat-obatan. Karena rata-rata obat-obatan kalau haid banyak dikasih obat yang mungkin mengganggu pasien untuk hamil,” jelasnya.
Sementara bagi yang tidak ingin hamil, dokter akan merekomendasikan pengobatan medis seperti pil KB hingga alat kontrasepsi yang mengandung hormon yakni Levonorgestrel Releasing Intraurine System (LNG IUS).
“LNG IUS lebih efektif daripada pil kontrasepsi oral kombinasi dalam mengurangi perdarahan menstruasi dan dapat digunakan selama lima tahun,” tegasnya.
Menurutnya hormon di dalam LNG IUS bekerja secara lokal di dalam rahim sehingga efek samping hormonal sistemik lebih rendah dibandingkan terapi hormonal oral.
Perangkat berbentuk T ini mampu mengurangi penebalan dinding rahim yang berlebihan, membantu mengurangi volume serta durasi perdarahan menstruasi.
Baca Juga: Libatkan Unsur Pentahelix, Pajak DIY Selenggarakan Forum Konsultasi Publik dan PPID