Hai Remaja, yuk kenali apa itu luka psikologis, ciri dan cara penanganannya dari pakar perawatan kesehatan jiwa

photo author
- Minggu, 4 Mei 2025 | 12:25 WIB
Pakar perawatan kesehatan jiwa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Shanti Wardaningsih SKep Ns MNs PhD, saat memaparkan materinya dalam acara Pendampingan Tumbuh Kembang Remaja di Aula Kalurahan Donokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (3/5/2025). ( Foto: Koko Triarko)
Pakar perawatan kesehatan jiwa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Shanti Wardaningsih SKep Ns MNs PhD, saat memaparkan materinya dalam acara Pendampingan Tumbuh Kembang Remaja di Aula Kalurahan Donokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (3/5/2025). ( Foto: Koko Triarko)

Semakin banyak faktor risiko yang dimiliki, maka juga akan semakin besar potensi terjadinya masalah kesehatan jiwa.

Namun demikian, katanya, setiap individu juga punya faktor protektif yang bisa menekan fakfor risiko luka psikologis yang bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Dan, dalam upaya melakukan pencegahan atau memperkuat faktor protektif bisa dilakukan, salah satunya melalui Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis (P3LP).

Shanti Mardaningsih menjelaskan, P3LP adalah bantuan psikologis paling dasar dan sederhana untuk orang-orang yang sedang mengalami kejadian berat dan menyebabkan luka psikologis.

Baca Juga: Dedi gulirkan wacara vasektomi sebagai syarat penerima bansos, Muhaimin ingatkan daerah jangan bikin aturan sendiri

Dia mengungkapkan, beberapa ciri seseorang yang membutuhkan tindakan P3LP adalah mereka yang baru saja mengalami krisis cukup serius. Misalnya, kehilangan orang yang sangat dicintai.

Kemudian, juga penyintas gangguan jiwa yang kondisinya sedang tidak baik-baik saja atau sedang kambuh. Misalnya, orang dengan gangguan bipolar yang mengalami kekambuhan.

Selain itu, juga orang dengan tekanan psikologis yang membutuhkan dukungan. Misalnya, teman yang baru saja dimarahi oleh gurunya.

Sementara itu beberapa tandala seseorang membutuhkan P3LP atau ciri-ciri seseorang mengalami luka psikologis, bisa dilihat dari perasaannya, pikiran, dan perilaku, serta kondisi fisik.

Baca Juga: Calon haji disarankan jaga tubuh agar tetap terhidrasi selama berada di Tanah Suci, ikuti saran ahli gizi

Dari faktor perasaan, seseorang membutuhkan P3LP jika terlihat mengalami kesedihan berkepanjangan, mudah tersinggung, sering khawatir atau cemas, mudah menangis, dan takut terhadap banyak hal.

Sedangkan, tanda-tanda dari pikiran adalah merasa tidak bedaya, penuh curiga, sering mengkritik diri sendiri, tidak bisa konsentrasi, dan tidak bisa termotivasi.

Adapun dari perilaku, antara lain tidak mau bersosialisasi atau bermain dengan teman, sering berkelahi, bahkan melukai diri sendiri, hingga mengkonsumsi obat terlarang atau alkohol.

Dan, tanda-tanda luka psikologis dari fisik adalah merasa lelah dan tidak berenergi. Tidak memiliki nafsu makan, gangguan tidur, sakit kepala dan otot, serta juga gangguan lambung atau pencernaan.

Baca Juga: RSU Bunda Jakarta sukses jalankan operasi bedah teknologi robotik generasi kedua, ini kelebihannya dibanding operasi biasa

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X