Ini tenggang waktu yang tepat pemberian MPASI menurut IDAI

photo author
- Rabu, 22 Januari 2025 | 11:00 WIB
 Ilustrasi bayi menikmati MPASI.  (ANTARA/Pexel/Lisa Fotios      )
Ilustrasi bayi menikmati MPASI. (ANTARA/Pexel/Lisa Fotios    )



HARIAN MERAPI - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan para ibu menyusui untuk memperhatikan pemberian makanan pendamping ASI atau MPASI.


Jangan sampai bayi mengalami malnutrisi akibat ketidaktahuan orang tua.


Karena itulah IDAI menyebutkan pentingnya bagi orang tua menyediakan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang tepat bagi sang buah hati di fase 1000 Hari Kehidupan Pertama (HPK) karena mencegah secara efektif terjadinya malnutrisi pada anak.

 Baca Juga: Tiga Kali Panen Padi, Kodim 0726 Sukoharjo Siap Dukung Swasembada Pangan

Hal ini disampaikan Dr. dr, Meta Herdiana Hanindita, SpA(K) Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI yang menyebutkan pemberian MPASI pada anak harus mengutamakan pemenuhan kandungan makronutrien dan mikronutrien sehingga malnutrisi tidak dialami pada anak.

 

"Pada prinsipnya untuk mencegah malnutrisi di 1000 HPK ya, boleh diberikan asi eksklusif dan dilanjutkan MPASI yang diberikan tepat waktu, adekuat (semua gizi tercukupi), aman, higienis,dan diberikan dengan cara yang benar atau responsif," kata dokter Meta dalam webinar yang diikuti, Selasa.

 

Secara garis besar, dokter Meta menjelaskan malnutrisi didefinisikan sebagai kondisi di mana tubuh mengalami kondisi nutrisi yang tidak seimbang. Itu artinya malnutrisi tidak hanya kondisi kekurangan gizi tapi bisa juga kondisi kelebihan gizi yang tidak tepat.

 

 Baca Juga: Presiden Prabowo Anggarkan Rp48,8 Triliun untuk Kelanjutan Pembangunan IKN

 

Saat ini ada tiga kondisi yang termasuk dalam malnutrisi. Pertama ada kelebihan nutrisi (overweight) dan obesitas; lalu kondisi lain yang masuk dalam malnutrisi adalah kekurangan gizi yaitu wasting, gizi buruk (severe wasting), dan stunting.

 

Terakhir ada kondisi yang disebut defiensi mikronutrien kerap disebut dengan hidden hunger, sebuah kondisi kekurangan zat mikronutrien yang gejalanya tidak terlihat jelas contohnya seperti anemia defisiensi zat besi, defisiensi zat zinc (seng), hingga defisiensi vitamin A.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X