HARIAN MERAPI - Kufur nikmat muncul karena kesombongan diri. Setiap anugerah dan rizki yang didapatkan manusia harus selalu disyukuri.
Manusia memang berusaha sekuat tenaga untuk meraih harta dan kenikmaan lain, tetapi segala nikmat tidak luput dari kuasa-Nya.
Karena itulah, ketika nikmat berlimpah, seorang hamba tidak boleh terlena dan menyebabkan kesombongan diri tanpa bersyukur. Kelalaian untuk bersyukur merupakan salah satu
perilaku yang sangat dibenci oleh Allah.
Baca Juga: Cuti bersama ASN sepanjang 2025 sudah diteken Presiden Prabowo, berikut rinciannya
Bahkan perilaku tersebut dikategorikan sebagai pengingkaran atau disebut kufur nikmat. Allah memperingatkan secara tegas perilaku tersebut dalam firman-Nya:
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim, 14:7).
Ayat di atas selain sebuah dorongan untuk selalu bersyukur, juga sebagai peringatan bagi
manusia untuk tidak jatuh dalam kufur nikmat.
Seorang yang terjerat kufur nikmat akan senantiasa merasa kurang atas apapun yang dianugrahkan kepadanya. Mereka akan terjerumus kepada kesyirikan dan selalu berbuat maksiat.
Baca Juga: Baznas Temanggung salurkan beasiswa pada 358 Siswa SLTA
Di antara penyebab orang sulit bersyukur atau terjerembab ke dalam pusaran kufur nikmat
adalah:
Pertama, memakan rezeki haram. Ketika hati ini sulit untuk bersyukur, perlu dicek; apakah
ada sumber nafkah atau bahkan asupan yang haram masuk ke dalam tubuh kita?
Sudah kah kita yakin bahwa apa yang kita peroleh berasal dari sesuatu yang halal dan apa yang masuk ke dalam tubuh juga sesuatu yang halal?
Jangan anggap remeh persoalan ini. Karena halal atau haramnya apa yang masuk ke dalam tubuh kita dapat berpengaruh terhadap perilaku kita sehari-hari.
Baca Juga: AKP Mulyanto SE, MM, Jabat Kasat Lantas Polresta Sleman, Pejabat Sebelumnya Pindah ke Polda Riau
Firman Allah SWT: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (QS. Al-Baqarah, 2:172).