Ini kiat melatih anak gunakan toilet secara mandiri, orang tua harus melatihnya

photo author
- Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB
Ilustrasi toilet pria ( ANTARA/Pexels/Markus Spiske)
Ilustrasi toilet pria ( ANTARA/Pexels/Markus Spiske)



HARIAN MERAPI - Kapan anak bisa menggunakan toilet secara mandiri ?


Anak harus dilatih menggunakan toilet secara mandiri, baik untuk buang air kecil maupun besar.


Terkait hal itu ada kiat melatih anak menggunakan toilet secara mandiri.

Baca Juga: Garuda Indonesia Terbangkan 77.552 Penumpang pada Nataru


Anggota Unit Kelompok Kerja Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Meitha Pingkan Esther T. Sp.A (K) menyampaikan beberapa kiat dalam melatih anak agar bisa secara mandiri menggunakan toilet untuk berkemih maupun buang air besar.

Dalam webinar mengenai toilet training anak yang diikuti dari Jakarta, Selasa, dia menyarankan orang tua untuk mengatur jadwal latihan menggunakan toilet bagi anak.

"Kita bisa mengajak anak ke kamar mandi setiap 90 menit. Kalau tidak buang air kecil, interval berikutnya kita mungkin pendekkan kita bisa bikin 60 menit. Kalau anak itu buang air kecil, jadwal ke toiletnya itu kita kembalikan ke 90 menit, sehingga di sini anak akan diajar menunggu sampai dia dibawa ke toilet," ia menjelaskan.

Baca Juga: Dimediasi Ditjen AHU Kemenkum, Dua Pihak Ikatan Notaris Indonesia Sepakat Segera Akhiri Perselisihan

Ia juga mengemukakan perlunya orang tua memberikan penguatan agar anak bisa bertahan duduk di toilet selama tiga menit atau lebih.

Menurut dia, orang tua bisa mengajak anak bernyanyi atau membawakan anak mainan agar anak lebih tenang, tetapi tetap ingat bahwa dia sedang berada di toilet karena perlu berkemih atau buang air besar.

Jika selama jeda ke kamar mandi anak berkemih di celana atau mengompol, maka orang tua bisa melakukan koreksi dengan melibatkan anak dalam mengatasi konsekuensi.

"Kita bisa melakukan prosedur koreksi berupa minta anak membantu membersihkan sebanyak anak mampu. Dan hal ini jangan dilakukan secara menghukum, ini dilakukan agar anak mengalami konsekuensi alami dan dapat dijadikan pencegahan terjadinya accident lagi," kata dokter Meitha.

Baca Juga: Dugaan Kasus Pemerasan Warga Malaysia dalam DWP, Propam Polri Dalami Motif 18 Anggota Polisi

Orang tua perlu memperhatikan frekuensi anak mengompol. Kalau anak terlalu sering berkemih di celana, maka orang tua sebaiknya mempersingkat jadwal kunjungan ke toilet.

Dokter Meitha juga menyarankan orang tua tidak memakaikan popok atau celana dalam selain pada waktu tidur siang atau malam pada tahap awal toilet training.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X