Keliru anggapan kipas angin dan mandi malam jadi penyebab pneumonia, ini yang benar menurut dokter

photo author
- Senin, 18 November 2024 | 10:30 WIB
Arsip foto - Petugas kesehatan memasukan cairan vaksin PCV ke dalam spet suntik saat pembarian vaksin kepada balita di pos pelayanan terpadu di Kecamatan Baruga, Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (12/1/2023).  (ANTARA FOTO/Jojon)
Arsip foto - Petugas kesehatan memasukan cairan vaksin PCV ke dalam spet suntik saat pembarian vaksin kepada balita di pos pelayanan terpadu di Kecamatan Baruga, Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (12/1/2023). (ANTARA FOTO/Jojon)



HARIAN MERAPI - Ada anggapan keliru di sebagian masyarakat tentang penyebab pneumonia.


Ada yang menganggap kipas angin dan mandi malam menjadi penyebab orang terkena pneumonia.


Anggapan tersebut jelas keliru, kipas angin dan mandi malam tak menyebabkan pneumonia.
Dokter spesialis anak subspesialis respirologi lulusan Universitas Indonesia (UI) mengatakan penggunaan kipas angin dan kebiasaan mandi malam tidak dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit radang paru atau yang biasa dikenal dengan pneumonia.

Baca Juga: KTT APEC Peru Hasilkan Deklarasi Machu Picchu, Sepakati Penguatan Kerja Sama Ekonomi

“Kipas angin bukan penyebab langsung dari penyakit pneumonia, tapi, bisa jadi media untuk memperluas transmisi penularannya,” kata dr. Wahyuni Indawati, Sp.A (K) dalam temu media di Jakarta, Minggu.

Pneumonia merupakan peradangan akut pada parenkim paru (alveoli) yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen berupa bakteri, virus, jamur, dan parasit.

Mengutip data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada bulan November tahun 2016, dia mengatakan bahwa bakteri Streptococcus Pneumoniae menjadi penyebab yang paling banyak ditemui dalam kasus pneumonia bakterial pada anak-anak. Persentasenya mencapai 50 persen, diikuti dengan influenza tipe B sebesar 20 persen dan penyebab lain seperti fungi (jamur) atau virus sebesar 30 persen.

Baca Juga: Taman Pintar dan Gajahwong Edupark Lolos Audit Ruang Bermain Ramah Anak dari Kemen PPPA

Terkait dengan penggunaan kipas angin, Wahyuni menjelaskan bahwa penularan dapat terjadi hanya bila kipas angin diletakkan di dalam ruangan yang tertutup dan sempat disinggahi oleh orang yang membawa bakteri.

Bakteri yang dibawa dapat menyebar di dalam ruangan melalui droplet atau cipratan air liur yang keluar dari mulut baik melalui bersin, batuk atau saat berbicara. Bila cipratan tersebut mengenai kipas angin, maka bakteri akan menempel di permukaan benda dalam kurun waktu yang cukup lama.

Sementara itu terkait dengan mandi malam, Wahyuni mengatakan kebiasaan tersebut tidak berkaitan secara langsung sebagai penyebab pneumonia.

Mandi malam hanya akan mengubah suhu tubuh seseorang, apalagi bila mandi menggunakan air dingin. Bila anak sedang kurang sehat, daya tahan tubuh menurun sehingga meningkatkan potensi untuk terkena penyakit.

Baca Juga: Napak Tilas Jenderal Soedirman Menjadi Santri Pengajian Muhammadiyah dari Bintaran Wetan hingga Kauman

“Juga memang tidak ada penelitian terkait (mandi malam) itu,” ucap Wahyuni.

Pneumonia merupakan penyakit menular yang menyebabkan kasus kematian tertinggi pada anak di seluruh dunia. Dalam data UNICEF pada tahun 2019, disebutkan bahwa hampir 2.200 anak usia di bawah lima tahun meninggal akibat pneumonia setiap hari di seluruh dunia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X