Jika dokter telah mendiagnosis lupus, tes tak perlu diulang, ini sebabnya

photo author
- Selasa, 14 Mei 2024 | 12:00 WIB
 Arsip Foto - Panitia memegang pin dalam acara peringatan Hari Lupus Sedunia.  (FOTO ANTARA/Rosa Panggabean)
Arsip Foto - Panitia memegang pin dalam acara peringatan Hari Lupus Sedunia. (FOTO ANTARA/Rosa Panggabean)

Penyakit yang disebut Sistemik Lupus Eritematosus (SLE) ini dapat menyerang organ tubuh seperti persendian, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung, dan paru-paru.

Baca Juga: Detik-detik Balon Udara Jumbo yang Dipasangi Petasan Meledak di Ponorogo, Empat Remaja Dilarikan ke IGD

Faktor yang diduga mempengaruhi terjadinya lupus antara lain faktor genetik, seperti riwayat penyakit lupus dalam keluarga, serta faktor lingkungan seperti infeksi virus atau bakteri, paparan sinar matahari, obat-obatan tertentu, dan stres.

Gejala lupus bisa bervariasi dari ringan hingga parah. Beberapa gejala umum yang sering terjadi antara lain ruam kulit berbentuk seperti sayap kupu-kupu di pipi dan batang hidung, kelelahan yang berlebihan dan sulit diatasi, serta nyeri dan pembengkakan pada sendi, terutama di tangan dan kaki.

Lupus juga dapat mempengaruhi organ lain seperti ginjal, jantung, paru-paru, dan otak, menyebabkan gejala yang berbeda-beda tergantung pada organ yang terkena.

Baca Juga: Tiga langkah kurangi risiko terserang lupus, salah satunya lakukan pola hidup sehat

Terapi pengobatan lupus dilakukan untuk mengendalikan peradangan, meringankan gejala, dan mencegah kerusakan organ. *

Arsip Foto - Panitia memegang pin dalam acara peringatan Hari Lupus Sedunia. FOTO ANTARA/Rosa Panggabean

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X