Dokter itu juga menyebut bahwa pasien epilepsi dapat menikah, bahkan hamil dan melahirkan anak yang sehat, tidak seperti anggapan sejumlah orang.
Baca Juga: Timnas AMIN Ungkap Alasan Ingin Hadirkan Empat Menteri Jadi Saksi
"Kalau misalnya wanita mau hamil, memang kalau pasien dengan kejang memang baiknya dikomunikasikan ke kita, karena memang obat-obatan anti kejang itu, terutama yang golongan lama, itu memang bisa memengaruhi kehamilan. Jadi kalau misalnya memang bisa kita atur sebelum kehamilan terjadi itu lebih bagus," dia menuturkan.
Dia juga menyebutkan bahwa epilepsi dapat diobati dan dikontrol, bahkan penderitanya dapat beraktivitas. Dokter itu menyebut bahwa banyak pasien epilepsi di RS itu kuliah, kerja, dan sekolah seperti biasa.
Hal itu dapat dicapai asalkan meminum obat secara rutin dan hidup teratur, misalnya istirahat atau makan sesuai waktunya, serta menghindari pencetus. Adapun pencetus-pencetus kejang, kata dia, adalah kelelahan, kurang tidur, telat makan, banyak pikiran, terlalu banyak bermain gawai atau menonton TV terutama di tempat gelap.
Baca Juga: 45 Persen Jurnalis Alami Kekerasan Selama 2023
Namun, mereka perlu berhati-hati ketika melakukan tiga hal, yaitu menyetir, memasak, dan berenang, karena apabila terjadi kejang saat aktivitas itu, dapat berakibat fatal. Sebaiknya, ujarnya, ketiga aktivitas itu dihindari.*