Pemilik bisnis fashion ini beberkan tiga pilar penting untuk menjawab tren pasar, apa saja

photo author
- Senin, 11 Maret 2024 | 12:30 WIB
Suasana rangkaian kegiatan seminar NCE yang digelar di kampus terpadu UMY.  (Foto: Dok. Panitia)
Suasana rangkaian kegiatan seminar NCE yang digelar di kampus terpadu UMY. (Foto: Dok. Panitia)



HARIAN MERAPI - Dalam memgembangkan inovasi bisnis, seorang pemilik bisnis penting untuk membangun asumsi yang baik. Setelah membangun asumsi, selanjutnya penting dibangun kebiasaan.

Meskipun kebiasaan akan menimbulkan tekanan, namun tekanan tersebut harus diubah menjadi semangat baru. Lalu dari kebiasaan, akan lahir ide-ide baru, sehingga terbentuk suatu budaya.

Budaya inilah yang akan membangun inovasi secara cepat dan faktanya saat ini trend serta inovasi berkembang secara cepat. Termasuk pula di bidang fashion.

Baca Juga: Pesawat bawa sembako jatuh di Nunukan, begini kondisi dua korban

Hal tersebut diungkap pemilik brand fashion Garca, Kanda Althof Azzuhdy saat menjadi narasumber Seminar National Conference Entrepreneur (NCE)di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), baru-baru ini.

Kegiatan yang diprakarsai Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi (HIMIE) UMY tersebut merupakan rangkaian dari perlombaan Business Plan/Business Model Canvas (BMC).

Dalam kesempatan tersebut, Kanda juga memaparkan, banyak mahasiswa yang memiliki ide yang menarik, namun sebagian merasa bingung dalam mengaplikasikannya.

“Sehingga seminar seperti ini dapat menjadi langkah awal yang baik bagi pengusaha muda, khususnya bagi mahasiswa. Sebab yang paling penting dari usaha adalah ide baru, lalu modal untuk membuat usaha,” urainya.

Baca Juga: Prabowo-Gibran menang telak di Kaltim, ini hasil lengkapnya berdasar rapat pleno KPU

Sehingga termasuk dari inovasi, lanjut Kanda, yakni suatu ide baru yang berhasil menjadi produk, atau layanan yang bisa manjadi solusi permasalahan.

Ditambahkan Kanda, dapat disimpulkan bahwa tiga pilar penting yang dibutuhkan oleh seorang pengusaha untuk membangun inovasi bisnisnya, yakni asumsi, kebiasaan, dan budaya.

“Ketiga pilar tersebut sangat dibutuhkan agar inovasi bisnis yang dilakukan oleh pemilik bisnis ataupun seorang pengusaha dapat menjawab segala tren pasar,” tandasnya.

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Hermanto SE MSi memaparkan pentingnya transformasi digital untuk meningkatkan daya saing nasional.

“Dalam hal ini transformasi digital menjadi sebuah proses penting bagi pelaku bisnia guna melakukan sebuah perubahan secara kontinyu yang bisa diintregasikan dengan internet,” jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X