HARIAN MERAPI - Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki kekayaan potensi Wastra dan warisan budaya Mataram Kuno.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X bahkan memiliki harapan Yogya bisa menjadi salah satu pusat fashion dunia. Potensi ini perlu digarap untuk meningkatkan pertumbuhan industri fashion di DIY dan sekitarnya.
Dalam rangka mendukung cita-cita tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY bersama Tim Perumus Jogja Fashion Dunia yang telah dibentuk melalui SK Gubernur DIY No. 139/TIM/2022 mengadakan Workshop Focus Group Discussion dengan tema 'Kolaborasi Aksi Memperkokoh Sinergi Bergerak bersama mewujudkan Jogja Kota Fashion Dunia'.
Baca Juga: DKP DIY Usulkan Penetapan Kawasan Konservasi Terumbu Karang Pantai Wediombo
Acara ini bertujuan untuk menguatkan peran Jogja Fashion Dunia, merumuskan strategi bersama, dan menajamkan kegiatan agar memberikan kontribusi maksimal pada ekonomi dan pariwisata Yogya.
Kepala Disperindag DIY, Ir. Syam Arjayanti MPA mengutarakan, pihaknya telah melaksanakan program inkubasi bagi 25 fashionpreneur pada tahap awal dan saat ini sedang dilakukan kurasi untuk tahap kedua.
Wakil Ketua Kadin DIY, Robby Kusumaharta sebagai narasumber dan penasihat tim perumus Jogja Fashion Dunia, menegaskan bahwa cita-cita ini bukanlah mimpi karena Yogya memiliki kekuatan dan potensi besar di bidang fashion.
Baca Juga: Yuk kenali perbedaan pneumonia dan batuk tanda tuberkulosis
"Jogja Fashion Dunia merupakan suatu gerakan bersama dari seluruh penggiat fashion dan stakeholder terkait sehingga dapat tercipta kolaborasi pentahelix dalam mewujudkan cita-cita ini," ujarnya.
Timotius Apriyanto mewakili Asosiasi pertekstilan memberikan gambaran besar tentang masa depan dunia usaha, di mana kolobarasi dan kerja sama sangat diperlukan di era yang membutuhkan kecepatan dalam menentukan suatu kebijakan.
Baca Juga: Dalam 6 hari pertama penayangan, serial drama 'Shogun' sudah raup 9 juta penonton
Focus Group Discussion dipandu Ketua Jogja Fashion Dunia, Muhammad Karim, dihadiri stakeholder fashion, pengusaha, desainer, manufaktur, lembaga pendidikan, dan universitas.
Acara juga dihadiri tamu khusus, Ridho Jufri, pelaku usaha muda dengan brand Wearing Klamby, yang membagikan pengalamannya menggunakan pemasaran terbaru dengan kombinasi digital marketing dan offline. *