Kasus infertilitas banyak terjadi di daerah maju, berikut fakta dan cara menghindarinya

photo author
- Minggu, 28 Januari 2024 | 16:35 WIB
Dr Ashon Sa'adi Sp.OG menjelaskan tentang infertilitas pada Seminar Mengatasi Permasalahan Infertilitas Secara Tuntas yang diselenggarakan oleh RSI Ferina Surabaya di Solo, Jawa Tengah, Ahad (28/1/2024).  (ANTARA/Aris Wasita)
Dr Ashon Sa'adi Sp.OG menjelaskan tentang infertilitas pada Seminar Mengatasi Permasalahan Infertilitas Secara Tuntas yang diselenggarakan oleh RSI Ferina Surabaya di Solo, Jawa Tengah, Ahad (28/1/2024). (ANTARA/Aris Wasita)

HARIAN MERAPI - Kasus infertilitas banyak terjadi di daerah maju, baik pada perempuan maupun laki-laki. WHO pun menyatakan tren infertilitas cenderung naik.

"Bahkan dikatakan di negara maju memang lebih banyak dibandingkan negara terpencil atau rendah, rata-rata 17,5 persen dan ini jadi masalah," kata Praktisi kesehatan dari Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ferina Surabaya dr Ashon Sa'adi Sp.OG pada Seminar Mengatasi Permasalahan Infertilitas Secara Tuntas yang diselenggarakan oleh RSIA Ferina Surabaya di Solo, Jawa Tengah, Minggu (28/12024).

Bahkan, dikatakannya, WHO mengibaratkan dari enam orang, satu di antaranya mengalami permasalahan infertilitas.

Baca Juga: Wapres Maruf Amin apresiasi sikap positif ulama dalam menghadapi pemilu

"Ini bisa menyangkut laki-laki maupun perempuan dan penyakit lain kalau kita eksplorasi lebih dalam dari pintu kesuburan," katanya.

Ia mengatakan di sebuah jurnal internasional diketahui dari 190 negara, terjadi peningkatan masalah infertilitas pada wanita hingga 0,37 persen, sedangkan pada laki-laki sebesar 0,29 persen.

"Perempuan ternyata lebih tinggi masalahnya karena banyak organ kompleks yang jadi penyebab infertilitas," katanya.

Sementara itu, data dari RSIA Ferina menunjukkan bahwa cukup banyak pasien dari Jawa Tengah, yakni sebanyak 12.800 pasien dalam kurun waktu 2016-2023. Dari total tersebut, untuk wilayah Solo Raya ada sekitar 4.500 pasien.

Baca Juga: Sri Sultan HB X terima kunjungan Presiden Joko Widodo di Keraton Kilen Yogyakarta

"Dari data inilah kenapa Solo kami jadikan salah satu tujuan untuk memberikan informasi," katanya.

Ia mengatakan hingga saat ini ada sekitar 4 persen warga Jawa Tengah yang memerlukan reproduksi terbantu, baik inseminasi maupun bayi tabung.

"Itu baru di Ferina, ini kan daerah maju. Artinya, kasus yang butuh reproduksi buatan cukup tinggi," katanya.

Terkait hal itu, menurut dia ada empat hal yang harus diperhatikan ketika ingin mencari pengobatan pada kasus ini, salah satunya pasien harus memperoleh informasi yang akurat.

Baca Juga: Begini upaya KPU Banyumas jika saat pencoblosan tiba-tiba terjadi bencana banjir

"Selain itu, identifikasi memperbaiki penyebab, jadi kalau nggak periksa nggak tahu penyebab apa. Kalau periksa sedini mungkin maka treatment lebih tepat dan teratasi," katanya .

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X