Tak perlu cemas, kista ginjal bersifat jinak, bukan kanker, ini penjelasan dokter

photo author
- Kamis, 21 September 2023 | 13:50 WIB
Ilustrasi seseorang merasa nyeri pada perut bagian atas ( ANTARA/Pexels/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi seseorang merasa nyeri pada perut bagian atas ( ANTARA/Pexels/Andrea Piacquadio)



HARIAN MERAPI - Kista pada ginjal bukan termasuk kanker, sehingga tak perlu dikhawatirkan.


Bahkan, karena jinak, kista ginjal tak perlu diapa-apakan.


Penjelasan tersebut disampaikan Koordinator Bidang Ilmiah Ikatan Ahli Urologi Indonesia Dr Lukman Hakim, Sp.U(K), MARS, Ph.D dalam sebuah acara yang digelar daring, Rabu.

Baca Juga: Ketika tentara eksentrik selamatkan dunia dari 'Perang Dunia III' ada Iko Uwais di dalamnya

Ia mengatakan kista ginjal secara umum sifatnya jinak, bukan kanker sehingga tidak perlu diapa-apakan.

"Kista ginjal secara umum itu sifatnya jinak, tidak perlu diapa-apakan. Jadi kista itu benjolan yang isinya air bukan padat," ujar dia .

Lukman yang menjabat sebagai Kepala Staf Medik Urologi Rumah Sakit Universitas Airlangga itu mengatakan pada kondisi kista yang jumlahnya banyak, bisa muncul di kedua ginjal dan bahkan organ lain seperti liver, pankreas dan lainnya.

"Ini juga merupakan kondisi genetik, tetapi bukan kanker. Jadi kalau kista ginjal yang terjadi bersamaan di liver atau organ-organ lain, dan isinya air bukan padat maka kista ginjal merupakan kondisi yang genetik. Tetapi sebagian besar bukan kanker," kata dia.

Baca Juga: Kerja sama dengan Pemkab Bantul, RS Nur Hidayah bantu terbitkan akta kelahiran dan kematian

Merujuk data, kista ginjal biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun jika kista pada ginjal tumbuh cukup besar, gejalanya mungkin meliputi nyeri tumpul di punggung atau samping, demam dan sakit perut bagian atas.

Risiko seseorang terkena kista ginjal meningkat seiring bertambahnya usia. Walaupun begitu, kista bisa terjadi pada usia berapapun dan lebih sering terjadi pada pria.

Kista ginjal terkadang dapat menyebabkan komplikasi, termasuk kista yang terinfeksi sehingga menyebabkan demam dan nyeri, kemudian kista ginjal yang pecah menyebabkan nyeri hebat di punggung atau samping. Terkadang kista yang pecah juga dapat menyebabkan darah dalam urine.

Baca Juga: Zenfone 10 ubah ekspektasi untuk ponsel pintar

Selain itu, kista ginjal yang menghalangi aliran urine dapat menyebabkan pembengkakan ginjal dan aliran urine tersumbat.

Menurut Lukman, hanya sebagian kecil kista ginjal yang di kemudian hari menjadi kanker semisal kanker ginjal. Berbeda dengan kista ginjal, kanker ginjal merupakan benjolan padat di ginjal dan pada stadium yang sudah lanjut bisa juga menyebar pada liver dan organ tubuh lainnya seperti paru, tulang maupun otak.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X