Diambillah jas hujan berbahan pelastik dari tasnya.
Ia bermaksud menyusul teman-temannya yang lain.
“Mungkin Rizal sudah menyusul temannya yang lain” pikirnya dalam hati.
Satrio terus berusaha berpikir positif. Walaupun hati kecilnya merasakan ada keganjilan yang menimpa sahabatnya.
Sebelum beranjak pergi meninggalkan tendanya, ia dikejutkan dengan aktivitas yang ada di dalam tenda temannya itu.
Satrio yang penasaran lalu mendekat ke tenda tersebut.
Makin dekat makin merinding yang ia rasakan. Langkahnya pun terhenti seketika.
Tatkala Rahmat menepuk pundaknya dari belakang. Satrio pun kaget bukan main.
“Astagfirullah, hampir saja pingsan aku Bro, “kamu ngapain Sat?” tanya Rahmat sambil tertawa melihat temannya kaget.
“Tadi seperti ada orang di dalam tendanya Rizal” sahut Satrio pelan.
“Lha emang Rizal kan?” emangnya dia lagi keluar” tanya Rahmat keheranan.
Lantas Satrio menceritakan apa yang terjadi dengan sahabatnya itu.
Usai menceritakan panjang lebar mengenai keanehan sahabatnya, Satrio dan teman-temannya memutuskan pulang malam itu.
Namun, tiba-tiba hujan mengguyur dengan derasnya.
Mereka kemudian menunda sebentar kepulangannya.