HARIAN MERAPI - Kisah cerita horor penjual mi tektek di Bandung 2
Saat diklakson tak mengiraukan, ternyata sosok tak punya kepala
Terbersit dalam pikiran Mang Ace untuk membelinya.
Tetapi, akhirnya tidak jadi karena merasa sayang pada uang, lagi pula, bukankah tak lama lagi akan pulang?
Penjual mi tektek ini pun berlalu.
Namun, dengan tetap seperti biasa, menjejakkan aroma mi tektek yang harum.
Suara “Tek-tek, tek tek”, semakin lama semakin pelan terdengar, hingga sayup-sayup, lalu akhirnya hilang.
Entah kenapa, setelah habis sebatang rokok yang baru, kemudian Mang Ace menjadi berubah pikiran, ingin makan mi tektek.
Maka dislaglah motor Yamaha Rx-100-nya, hendak mengejar penjual mi tektek.
Disusurilah lima ratus meter sepanjang Jalan Jatihandap, Mang Ace mengira, tentulah penjual mi tek-tek belum jauh, tetapi, tidak ditemukan.
Mang Ace kemudian berbalik lagi, menuju muka satu gang, tadi ada sayup-sayup suara “Tek-tek, tek-tek”.
Berbeloklah Mang Ace ke gang tersebut. Ya benar, kali ini lebih jelas lagi suara “Tek-tek, tek-tek” itu terdengar.
Tetapi entahlah, sampai tiba di ujung gang yang berupa belokan gang lain, penjual mi tektek itu tidak terjual.