Tukang Pijat mengeluarkan gelas kecil tempat menaruh dupa, kemudian menyalakan dupa dengan korek gambar kucing.
Suasana jadi semakin aneh.
Baca Juga: Pengalaman horor diteror kuntilanak dari Kerkof Temanggung 3: Disuruh masuk masjid sampai Isya
Seolah-olah, ketika menyalakan dupa, ibarat menyalakan AC.
Kelambu hitam seperti tertiup angin. Angin dari mana, lha wong ruangannya tertutup!
Benar saja, gelas yang ditaruh dupa tadi jadi metode memijatnya.
Gelas digerakkan naik turun, atas bawah, mengeksplor badan Mas Warung.
Prosesnya tak terlalu lama, tapi badan rasanya hangat.
Setelah selesai pijat badan terasa enak, tapi setelah satu bulan berlalu, Mas Warung selalu kepikiran untuk pijat lagi.
Seperti ketagihan. Dua bulan berlalu, Mas Warung masih kepikiran yang sama.
Nah, pada bulan ketiga, terjadilah hal aneh. Mas Warung lemas mendadak.
Kerja tidak semangat. Yang selalu diingat adalah pijatan si tukang pijat.
Kakaknya langsung mengajak pulang ke kampung karena khawatir.
Baru sampai rumah, nenek Mas Warung langsung bertanya, “Kamu bawa siapa itu, kok ada tiga orang?” Mas Warung dan kakaknya kaget.