Mendengar wejangan Pakdhe agak menenangkanku, aku merasa terorku sudah berakhir.
Perjalanan pulang dari Kedu ke rumah memang mencekam, karena harus melewti tempat gelap penuh pohon.
Beberapa kali aku memejamkan mata dan tidak mau melihat spion motor.
Sepanjang jalan Mas mengajak aku mengobrol biar aku tidak bengong.
Pakdhe menjamin Miss K sudah tidak ada lagi, dan tidak mungkin mengikuti lagi, karena saat ritual pagar itu Miss K sempat melawan namun akhirnya kepanasan karena beberapa ayat, dan kemudian menghilang untuk selamanya.
Namun rasa waswas dan trouma selalu tertanam di aku selama berbulan-bulan paska kejadian itu.
Hikmahnya dari kejadian itu, tetap iling dan ingat,jangan lepas zikir, itulah yang aku lakukan sampai sekarang.
Aku tidak pernah merasa aku seorang indigo atau orang pinter atau paranormal dan sebagainya, cuma aku tahu kalau mereka itu ada, entah wujud dari jin atau iblis,
soo jadi orang batinnya jangan sampai kosong, kalu kosong dijamin akan gampang dinemplokin atau ditampakin karena makhluk-makhluk tersebut selalu berada di sekitar kita,
Bahkan kadang di samping kita.- Habis (Kisah ini pernah ditayang di Koran Merapi) *