Tiba-tiba di tengah perjalanan, ada tangan besar hitam berbulu yang menutup mata Sasa.
Terdengar suara, “Grrrrrr tebak siapa aku…” suara auman beserta permintaan.
Sasa yang begitu ketakutan dan tak bisa melihat ke depan pun langsung tertabrak pohon.
Sasa pun jatuh pingsan dan ditemukan oleh warga sekitar yang kebetulan lewat di pagi hari.
Setelah bangun, Sasa pun kembali ke rumah dan menceritakan kepada Ibunya kenapa ia pulang di keesokan harinya.
Sasa pun mulai teringat kesalahannya kepada Ibunya yang sudah menolak permintaannya, dan dijawab dengan ketus.
Sasa pun lupa untuk memanjatkan doa sewaktu berangkat dan pulang dari kantor.
Dari kejadian itu, Sasa mendapatkan pelajaran yang berharga, bahwa jika pergi kemana-mana harus dengan hati yang riang gembira dan berpikiran positif. (Seperti dikisahkan Rahmaditya Khadifa Abdul Rozzaq Wijaya di Koran Merapi) *