Sambil memasak pesananku dan keluargaku, Pak Sarijan menceritakan kejadianya.
Malam itu ketika sampai kampung beda kecamatan dengan kampungku, baru masuk kampung berhenti dan hendak membunyikan tik-tok, ternyata agak jauh tampak samar ada juga yang membunyikan tik-tok, suaranya jelas terdengar.
Saya pikir ada penjual lain, namun ketika aku lanjutkan perjalanan, dan berhenti dan hendak membunyikan tik-tok lagi, di depan agak jauh, ada yang membunyikan dahulu, sebelum saya membunyikan.
"Hem, lalu siapa?" tanyaku.
Pak Sarijan menggeleng, "Nggak tahu," jawabnya.
Kemudian ia melanjutkan, "Kejadan itu terus berlanjut hingga tengah malam, saya menjadi takut, walau tak melihat yang menakutkan, hanya suara itu yang saya dengar.
Mungkin orang lain tak mendengarnya, karena tak ada yang keluar dari rumahnya.
Baca Juga: Pengalaman misteri Totok dan Heru, naik motor melewati depan sekolah dan biara yang terkenal angker
Hari itu dagangan saya utuh, saya tak berani melanjutkan, karena takut jika terjadi apa-apa," terang Pak Sarijan serius.
Sambil memberikan piring sudah tersaji mie godhog yang masih kemebul, "Setelah saya tanyakan kepada orang pintar, dia nggak mau menjelaskan yang sebenarnya terjadi," ungkapnya.
"Hanya saya tidak diizinkan jualan di wilayah itu," lanjutnya mengakiri ceritanya. (Seperti dikisahkan Umiles di Koran Merapi) *