Mataku pun kembali menatap kain itu.
Tanpa sengaja aku melihat ke kanan, kain itu bergerak secepat kilat dan membesar ke arah kanan.
Baca Juga: Misteri pelus Sendang Beji 2: Ratmo terbangun dari tidur karena mimpi bertemu kakek berjubah
Begitu juga saat aku dengan sengaja melihat ke arah kiri, kain itu membesar ke arah kiri.
Kini benda itu sudah menjadi kain raksasa bahkan sudah mengenai pohon durian di dekatnya.
Aku mulai ketakutan.
Tadinya keringatku menetes karena kepanasan, sekarang bercucuran karena ketakutan dan akhirnya aku sadar bahwa kain itu bukanlah benda mati.
Ya kain itu pasti hantu.
Kainnya putih terlihat jelas padahal tidak ada lampu di depan teras.
Baca Juga: Misteri pelus Sendang Beji 3: Tiba-tiba semua kambing dalam keadaan sekarat dan akhirnya mati
Kain putih itu bukan pocong, hanya kain yang membentang luas dan selalu bergerak membesar mengikuti arah mataku.
Dan ternyata kain itu bergerak maju seolah-olah mau menerkamku.
Aku menjerit sekeras-kerasnya karena kain itu sudah berjarak satu meter di depanku.
Teman-temanku pun hening seketika.
Tidak ada lagi yang bicara atau pun tertawa.