Menghubungi teman- teman di grup WA-nya.
Tiba-tiba perempuan sepuh itu terkesiap. Mata sepuhnya menatap tajam ke arah halaman depan rumahnya.
Baca Juga: Misteri bangku tak bertuan 3: Arini dikejutkan dengan darah di lantai kamar kandi
Bu Iskan melihat ada anak laki-laki mirip Andik naik sepeda BMX berputar-putar mengelilingi halaman.
Seperti disengaja, anak itu bersepeda lewat depan Bu Iskan duduk.
Bu Iskan terperanjat ketika melihat dahi sebelah kanan anak itu terdapat noda hitam sebesar uang logam limaratusan rupiah.
Orang Jawa menyebutnya tembong.
“Yah tidak keliru. Anak itu pasti Andik, anak semata wayangku”, gumam Bu Iskan.
Spontan Bu Iskan berteriak memanggil anak laki-laki itu. Memang hatinya agak ragu.
Baca Juga: Misteri bangku tak bertuan 4: Ayu nekat bunuh diri karena cintanya tidak mendapat restu
Kalau betul anak itu Andik, kenapa kondisinya masih kecil seperti ketika dia hilang dahulu?
Padahal peristiwa itu terjadi empatpuluh tahun yang lampau!
Pikiran Bu Iskan menjadi kacau-balau.
“Maaf, Eyang. Namaku memang Andik, kompletnya Andika Purnomo. Tapi aku bukan anak Eyang."
"Ibuku masih muda dan cantik. Belum tua seperti Eyang. Namanya, Iskan atau Iskan Sudarinah."