Kadang-kadang berdua dengan Dinar, kami tetap berjualan daripada bengong di rumah.
Saya tengah menutup pintu dapur, lalu mendorong slot kunci ketika tiba-tiba pundak saya terasa ada yang menepuk.
Baca Juga: Kisah misteri sumur angker dan Kasan yang bandel, menjelang Maghrib ada suara kok tidak ada orangnya
Tepukan yang aneh karena terasa seperti ada aliran listrik yang menelusup ke tulang.
Menyengat. Refleks saya menoleh tetapi tidak menemukan siapapun.
Tiba-tiba angin dingin berhembus di sekitar saya.
Gegas saya berlari keluar melalui pintu utama dengan wajah panik.
"Din, tadi kamu ke dapur terus menepuk pundak, mama?" Saya bertanya pada Dinar yang tengah duduk sambil bermain HP di teras.
"Tidak, Ma."
Kuduk saya langsung bulu kuduk berdiri.
Untuk kembali masuk ke ruang utama, demi mengambil barang yang tertinggal saja, saya perlu menenangkan diri beberapa saat lamanya. (Seperti dikisahkan Endang S. Sulistiya di Koran Merapi) *