Di Pos 4, di sana sudah ada yang siap menunggu.
Pada tahun itu, rokok masihlah barang yang sulit didapatkan.
Pada umumnya, orang-orang lebih suka membawa kertas linting, lengkap dengan tembakaunya.
Yang biasanya diletakkan dalam satu kotak kayu yang sama.
Andris dan Prio, mereka baru saja melinting rokok, kemudian menghisapnya, tidak jauh dari pos kedua.
Riski mencoba untuk tidur, seperti Lika yang nampaknya sudah sampai di alam mimpi.
Sekujur badannya terasa ngilu, sakit, setelah mengalami kejanggalan itu.
Ketika ia bertemu dengan sosok yang mereka panggil dengan sebutan Nyai.
Riski merasa heran, bagaimana mungkin, ia melewati dua malam, padahal benar-benar jelas, dari waktu pelarian hingga ketemu Lika, rasanya hanya beberapa jam saja.
Tapi semua kembali kepada kepercayaa masing-masing, mungkin saja, tanpa Riski sadari, ia sudah masuk dan tersesat ke alam lain.
Tempat di mana yang gaib, benar-benar ada, dan nyata adanya.
Tidak ada yang terjadi selama masa istirahat itu.
Siangnya, ketika matahari sudah di atas kepala, Koco membangunkan Riski.