Banyak kejadian aneh di pekarangan petilasan Ki Tambang Yudha. Selainm pengalaman Hartono, cucu mbah Kromodimejo pemilik tanah pekarangan, kKejadian aneh lainnya dialami Sarni.
SARNI yang merupakan warga setempat, ketika mencari kayu bakar di pekarangan tersebut tiba-tiba lari terbirit-birit ketakutan menuju ke rumah Hartono, sambil berkata, ”Maaf, saya tidak mencuri kayu di pekarangan itu.” Ketakutan Sarni kala itu, ketika dia memungut ranting-ranting kayu yang ada di pekarangan ini tiba-tiba ada penampakan orang berjubah yang terbang dari pekarangan sebelah bawah dan jubahnya menyerempet pipinya. Dan masih banyak lagi kejadian-kejadian aneh di tanah pekarangan petilasan Ki Tambang Yudha ini.
Ketua RT 06/RW 20 Kampung Nambangan, Waluyo Aryanto mengatakan, di lokasi tanah pekarangan ini ada tiga buah sendang yaitu Sendang Kumprit, Sendang Kalinangka dan Sendang Gedangan. Ketiga sendang itu kini dirawat dan dimanfaatkan sebagai tempat mandi dan cuci. Airnya yang jernih juga digunakan untuk keperluan sehari-hari warga Nambangan. Di tiga sendang ini mataairnya tak pernah kering sepanjang tahun. Di dasar sendang Kumprit, ada sebuah batu besar yang konon pada zaman dahulu menjadi tempat bersamadi Ki Tambang Yudha.
Wakil Walikota Magelang, Dra. Windarti Agustina, yang juga warga asli Nambangan mengatakan, wilujengan atau selamatan ini merupakan langkah awal untuk menelusuri sejarah Kampung Nambangan yang riwayatnya diharapkan dapat dibuat buku dan diarsipkan. Sehingga masyarakat tidak lupa akan sejarah dan akar budaya. Ke depan, lokasi ini dapat sebagai situs yang dikembangkan menjadi tempat wisata ziarah leluhur cikal bakal Kampung Nambangan, Ki Tambang Yudha.
Sendang Gedangan.
Wakil Walikota juga mengapresiasi kegiatan budaya yang dilaksanakan paguyuban warga masyarakat CNC (Canguk Nambangan Candi) dalam upaya menelusuri jejak sejarah cikal bakal Kampung Nambangan. Dia juga bersedia mendukung kegiatan-kegiatan paguyuban ini dalam upaya mengembangkan Kampung Nambangan terkait dengan ditemukannya makam dan petilasan Ki Tambang Yudha. (Amat Sukandar)